MANADOPOST.ID– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan, tahun ini sebanyak 255.300 wisatawan asal Tiongkok datang ke Indonesia. Target tersebut merupakan batas bawah. Harapannya, hingga pengujung 2023, jumlahnya bisa lebih banyak. ”Tiongkok merupakan salah satu negara pasar terbesar untuk pariwisata di Indonesia,” ungkap Menteri Parekraf Sandiaga Salahuddin Uno kemarin (26/1). Setelah pemerintah Tiongkok mencabut pembatasan ketat perjalanan internasional pada 8 Januari 2023, sebanyak 210 wisatawan asal Tiongkok telah mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Mereka tiba pada Minggu (22/1) setelah menempuh perjalanan hampir lima jam dari Bandara Internasional Bao'an Shenzhen, Guangdong, Tiongkok. ”Kedatangan kembali wisatawan Tiongkok dapat mendukung target 3,5–7,4 juta kunjungan wisatawan mancanegara pada 2023,” terang dia. Kedatangan wisman, lanjut mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu, diharapkan semakin mempercepat pemulihan sektor parekraf. Juga, memperbanyak dibukanya lapangan kerja. ”Kemenparekraf akan terus mempromosikan destinasi-destinasi favorit seperti Bali, Manado, dan lima destinasi superprioritas dalam menggaet pasar Tiongkok,” katanya. Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), sebelum masa pandemi Covid-19, Tiongkok termasuk menjadi penyumbang terbesar kunjungan wisman ke Indonesia (lihat grafis). ”Kunjungan wisman Tiongkok pada 2019 juga tak jauh beda dibandingkan 2018 yang mencapai 2.139.161 kunjungan,” jelasnya. Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini mengungkapkan, berdasar data online travel agent (OTA) di Tiongkok, terjadi peningkatan volume pencarian destinasi wisata di luar negeri sebanyak 430 persen. Indonesia masuk dalam top 5 pencarian dan volume pencarian Bali meningkat 250 persen. ”Bali itu sangat populer di Tiongkok. Mereka suka Bali dengan alamnya, hotelnya, dan spanya,” ujarnya. (gih/c7/fal/jawapos)