MANADOPOST.ID- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri menimbulkan kontroversi dengan mengadakan rapat koordinasi di hotel bintang lima.
Sejumlah mantan pegawai KPK menyatakan bahwa lembaga antirasuah seharusnya tidak menggunakan hotel mewah tersebut, melainkan bisa menggunakan hotel dengan tingkatan yang lebih rendah untuk mendukung ekonomi rakyat. Mereka juga menyinggung karakter pimpinan KPK era Firli Bahuri yang dinilai tidak malu menjual integritas meski melanggar kode etik.
Namun, Firli Bahuri sendiri mengklaim bahwa keputusan mengadakan rapat di hotel bintang lima merupakan upaya meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama karyawan hotel yang terdampak pandemi Covid-19.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh sejumlah lembaga dan kepala daerah, dan di dalamnya KPK meluncurkan Monitoring Center for Prevention (MCP) Tahun 2023. Firli menambahkan bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk memberikan andil kepada negara dan masyarakat dengan meningkatkan belanja masyarakat.
“Supaya belanja masyarakat bisa meningkat, karena itu kita adakan kegiatan di tempat ini,” pungkasnya.