30.4 C
Manado
Monday, 27 March 2023

Kasus Corona Meningkat, Satgas Covid-19 Nyatakan Waspada Soal Ini

MANADOPOST.ID – Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan jelang minggu kedua pascaperiode libur Idulfitri, telah terjadi tren kenaikan tingkat keterisian tempat tidur isolasi rumah sakit rujukan Corona. Peningkatan ini terlihat di tingkat nasional yang merupakan kontribusi dari lima provinsi dengan kenaikan tertinggi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan DI Yogyakarta.

“Adapun peningkatannya menunjukkan variasi, tetapi trennya terjadi selama 5-6 hari terakhir,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmitodalam keterangan pers perkembangan penanganan Corona di Graha BNPB, Jumat (28/5).

Peningkatan tempat tidur isolasi mulai terlihat dengan membandingkan data pada 20 Mei dan 26 Mei 2021. Peningkatan secara nasional sebesar 14,2 persen, yakni dari 20.560 menjadi 23.488 tempat tidur.

Baca Juga:  Pengelompokan Kasus Covid-19 di Sulut: 25 Cluster, 74 Kasus Individual

Mengenai Informasi Covid-19 Peningkatan ini merupakan kontribusi dari lima provinsi karena mengalami kenaikan bed occupancy rate (BOR) antara 18 – 23 persen dalam rentang waktu yang sama dengan kenaikan di tingkat nasional.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Kelimanya di DKI Jakarta dengan keterisian tempat tidur isolasi naik 23,7 persen dari 3.108 menjadi 3.846, Jawa Barat naik 30,2 persen dari 3.003 menjadi 3.615, Jawa Tengah naik 23,14 persen dari 2.567 menjadi 3.161, Banten naik 21,2 persen dari 816 menjadi 959, DI Yogyakarta naik 18,8 persen dari 495 menjadi 585 tempat tidur terisi.

“Data ini menandakan terjadi peningkatan kasus pada enam hari terakhir. Ini artinya peningkatan kasus juga terjadi pada pasien dengan gejala sedang dan berat sehingga membutuhkan ruang isolasi. Ini adalah alarm keras, terutama provinsi-provinsi di Pulau Jawa,” tegas Wiku.

Baca Juga:  Tinjau Vaksinasi Massal di Banten, Kapolri Tekankan Target 70 Persen di Akhir Tahun Tercapai

Wiku mengingatkan datum yang disampaikan saat ini belum menggambarkan sepenuhnya perkembangan pada minggu kedua pascaidulfitri. Namun, data penambahan kasus positif, kasus aktif, mobilitas penduduk, serta keterisian ruang isolasi, sudah menunjukkan adanya kenaikan.

Data ini juga menegaskan bahwa provinsi-provinsi Pulau Jawa adalah kontributor terbesar penambahan kasus positif tingkat nasional. Dan provinsi-provinsi ini harus melakukan konsolidasi penanganan dengan baik antarjajaran pimpinan daerah. Pulau Jawa harus menjadi kontributor perbaikan perkembangan kasus di tingkat nasional.

“Manfaatkan forum komunikasi pimpinan daerah lintas wilayah tingkat provinsi, kabupaten atau kota agar dapat menghasilkan strategi pengendalian yang efektif,” kata Wiku. (jpnn)

MANADOPOST.ID – Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan jelang minggu kedua pascaperiode libur Idulfitri, telah terjadi tren kenaikan tingkat keterisian tempat tidur isolasi rumah sakit rujukan Corona. Peningkatan ini terlihat di tingkat nasional yang merupakan kontribusi dari lima provinsi dengan kenaikan tertinggi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, dan DI Yogyakarta.

“Adapun peningkatannya menunjukkan variasi, tetapi trennya terjadi selama 5-6 hari terakhir,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmitodalam keterangan pers perkembangan penanganan Corona di Graha BNPB, Jumat (28/5).

Peningkatan tempat tidur isolasi mulai terlihat dengan membandingkan data pada 20 Mei dan 26 Mei 2021. Peningkatan secara nasional sebesar 14,2 persen, yakni dari 20.560 menjadi 23.488 tempat tidur.

Baca Juga:  Pemerintah Siapkan Diskon Paket Wisata

Mengenai Informasi Covid-19 Peningkatan ini merupakan kontribusi dari lima provinsi karena mengalami kenaikan bed occupancy rate (BOR) antara 18 – 23 persen dalam rentang waktu yang sama dengan kenaikan di tingkat nasional.

Kelimanya di DKI Jakarta dengan keterisian tempat tidur isolasi naik 23,7 persen dari 3.108 menjadi 3.846, Jawa Barat naik 30,2 persen dari 3.003 menjadi 3.615, Jawa Tengah naik 23,14 persen dari 2.567 menjadi 3.161, Banten naik 21,2 persen dari 816 menjadi 959, DI Yogyakarta naik 18,8 persen dari 495 menjadi 585 tempat tidur terisi.

“Data ini menandakan terjadi peningkatan kasus pada enam hari terakhir. Ini artinya peningkatan kasus juga terjadi pada pasien dengan gejala sedang dan berat sehingga membutuhkan ruang isolasi. Ini adalah alarm keras, terutama provinsi-provinsi di Pulau Jawa,” tegas Wiku.

Baca Juga:  Penyaluran Bansos Tahap Satu Dituding Tak Merata, Ini Penjelasan Pemkab

Wiku mengingatkan datum yang disampaikan saat ini belum menggambarkan sepenuhnya perkembangan pada minggu kedua pascaidulfitri. Namun, data penambahan kasus positif, kasus aktif, mobilitas penduduk, serta keterisian ruang isolasi, sudah menunjukkan adanya kenaikan.

Data ini juga menegaskan bahwa provinsi-provinsi Pulau Jawa adalah kontributor terbesar penambahan kasus positif tingkat nasional. Dan provinsi-provinsi ini harus melakukan konsolidasi penanganan dengan baik antarjajaran pimpinan daerah. Pulau Jawa harus menjadi kontributor perbaikan perkembangan kasus di tingkat nasional.

“Manfaatkan forum komunikasi pimpinan daerah lintas wilayah tingkat provinsi, kabupaten atau kota agar dapat menghasilkan strategi pengendalian yang efektif,” kata Wiku. (jpnn)

Most Read

Artikel Terbaru