26.4 C
Manado
Wednesday, 22 March 2023

Bantah Satgas Covid Larang Reuni 212 di Jakarta, Wagub DKI: Inilah Kelebihan Ulama

MANADOPOST.ID–Reuni 212 batal dilaksanakan di Monas dan Patung Kuda. Tapi dilaksanakan  di Masjid Az Zikra Sentul, Bogor, Jabar.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan panitia Persaudaraan Alumni (PA) 212 sendiri memutuskan hal itu, tanpa intervensi Pemprov DKI Jakarta.

“(Usulan reuni di Sentul) mereka sendiri dari ulama-ulama. Kami tidak pernah dan tidak akan mengintervensi ulama, ustaz, kiai, habaib,” kata Riza kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin malam (29/11/2021).

Wagub Riza membantah Satgas COVID melarang Reuni 212. Wagub Riza pun memuji penetapan lokasi Reuni 212 sudah sangat bijaksana.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

“Saya nggak bilang nggak dapat izin (dari Satgas COVID di Jakarta). Mereka sendiri yang memutuskan yang bijak, yang baik,” jelasnya.

“Inilah kelebihan para ulama kalau kumpul, akhirnya berunding, mengambil keputusan yang menurut saya sangat bijak,” ujarnya.

Wagub DKI Riza menjelaskan PA 212 sempat menginginkan agar reuni digelar di Monas dan Patung Kuda. Namun, lanjut Riza, Monas tak mungkin dipakai untuk Reuni 212 karena masih berstatus ditutup lantaran situasi pandemi.

Baca Juga:  JAM-Pidum juga Menyetujui 2 Pengajuan Restorative Justice Pidana Narkotika

Kemudian, lanjut Riza, PA 212 sempat berniat menggelar reuni di Patung Kuda. Wagub DKI Riza menjelaskan izin untuk keramaian di area tersebut bukan lagi ranah Pemprov DKI, melainkan Polda Metro Jaya.

“Tempatnya kan dulu ingin di Monas. Kan di Monas tidak dimungkinkan karena kita masih tutup, karena pandemi. Kemudian ada rencana mau di Patung Kuda,” jelasnya.

“Kalau di Patung Kuda kan izinnya bukan lagi di Pemprov, izin keramaian di Polda,” jelasnya.

“Polda Metro kan ada syaratnya juga, harus ada izin dari Satgas COVID. Satgas COVID kan juga harus mempertimbangkan kalau diberi izin, khawatir ada penularan dan sebagainya, terus bagaimana ketertiban umum dan lain-lain,” sambung Riza.

Karena pertimbangan-pertimbangan itu, Riza menerangkan Masjid Az Zikra dipilih sebagai lokasi Reuni 212 karena PA 212 juga sekaligus ingin mendoakan anak Ustaz Arifin Ilham, yaitu Ustaz Ameer Azzikra, yang baru saja meninggal dunia. Dia mengatakan kemungkinan ada penyusup juga kecil jika reuni diselenggarakan di sana.

Baca Juga:  Sosok Bupati Langkat yang Kena OTT KPK, Ternyata Ketua MPC Pemuda Pancasila, Pernah Ketua Golkar

“Yang kebetulan anak Ustaz Arifin Ilham, yaitu Ustaz Ameer Azzikra, itu meninggal. Kami turut berdukacita dan semua datang ke sana memberikan doa, berkumpul bagi Ustaz Ameer Azzikra. Dan itu baik. Di sana kan ada masjid besar, tempat yang luas, jadi saya kira ini putusan kebijakan yang sangat baik,” ungkap Riza.

“Inilah kelebihan daripada teman-teman ulama, Alumni 212 yang merespon keinginan alumni ingin berkumpul, tapi juga mengambil keputusan yang sangat baik dan sangat bijak,” jelasnya.

“Tidak dilaksanakan di tengah kota yang masih ramai, tidak mengganggu ketertiban umum, insyaallah tidak akan disusupi,” jelasnya.

“Kalau di pondok pesantren, di masjid insyaallah aman, damai, dan pasti mendapat ridho Allah,” kata Riza.(pojoksatu/fajar)

MANADOPOST.ID–Reuni 212 batal dilaksanakan di Monas dan Patung Kuda. Tapi dilaksanakan  di Masjid Az Zikra Sentul, Bogor, Jabar.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan panitia Persaudaraan Alumni (PA) 212 sendiri memutuskan hal itu, tanpa intervensi Pemprov DKI Jakarta.

“(Usulan reuni di Sentul) mereka sendiri dari ulama-ulama. Kami tidak pernah dan tidak akan mengintervensi ulama, ustaz, kiai, habaib,” kata Riza kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin malam (29/11/2021).

Wagub Riza membantah Satgas COVID melarang Reuni 212. Wagub Riza pun memuji penetapan lokasi Reuni 212 sudah sangat bijaksana.

“Saya nggak bilang nggak dapat izin (dari Satgas COVID di Jakarta). Mereka sendiri yang memutuskan yang bijak, yang baik,” jelasnya.

“Inilah kelebihan para ulama kalau kumpul, akhirnya berunding, mengambil keputusan yang menurut saya sangat bijak,” ujarnya.

Wagub DKI Riza menjelaskan PA 212 sempat menginginkan agar reuni digelar di Monas dan Patung Kuda. Namun, lanjut Riza, Monas tak mungkin dipakai untuk Reuni 212 karena masih berstatus ditutup lantaran situasi pandemi.

Baca Juga:  PLN Bakal Operasikan PLTS Hybrid Selayar, Terbesar di Sulawesi Selatan

Kemudian, lanjut Riza, PA 212 sempat berniat menggelar reuni di Patung Kuda. Wagub DKI Riza menjelaskan izin untuk keramaian di area tersebut bukan lagi ranah Pemprov DKI, melainkan Polda Metro Jaya.

“Tempatnya kan dulu ingin di Monas. Kan di Monas tidak dimungkinkan karena kita masih tutup, karena pandemi. Kemudian ada rencana mau di Patung Kuda,” jelasnya.

“Kalau di Patung Kuda kan izinnya bukan lagi di Pemprov, izin keramaian di Polda,” jelasnya.

“Polda Metro kan ada syaratnya juga, harus ada izin dari Satgas COVID. Satgas COVID kan juga harus mempertimbangkan kalau diberi izin, khawatir ada penularan dan sebagainya, terus bagaimana ketertiban umum dan lain-lain,” sambung Riza.

Karena pertimbangan-pertimbangan itu, Riza menerangkan Masjid Az Zikra dipilih sebagai lokasi Reuni 212 karena PA 212 juga sekaligus ingin mendoakan anak Ustaz Arifin Ilham, yaitu Ustaz Ameer Azzikra, yang baru saja meninggal dunia. Dia mengatakan kemungkinan ada penyusup juga kecil jika reuni diselenggarakan di sana.

Baca Juga:  Sosok Bupati Langkat yang Kena OTT KPK, Ternyata Ketua MPC Pemuda Pancasila, Pernah Ketua Golkar

“Yang kebetulan anak Ustaz Arifin Ilham, yaitu Ustaz Ameer Azzikra, itu meninggal. Kami turut berdukacita dan semua datang ke sana memberikan doa, berkumpul bagi Ustaz Ameer Azzikra. Dan itu baik. Di sana kan ada masjid besar, tempat yang luas, jadi saya kira ini putusan kebijakan yang sangat baik,” ungkap Riza.

“Inilah kelebihan daripada teman-teman ulama, Alumni 212 yang merespon keinginan alumni ingin berkumpul, tapi juga mengambil keputusan yang sangat baik dan sangat bijak,” jelasnya.

“Tidak dilaksanakan di tengah kota yang masih ramai, tidak mengganggu ketertiban umum, insyaallah tidak akan disusupi,” jelasnya.

“Kalau di pondok pesantren, di masjid insyaallah aman, damai, dan pasti mendapat ridho Allah,” kata Riza.(pojoksatu/fajar)

Most Read

Artikel Terbaru