MANADOPOST.ID — Kawasan Boulevard Tidore Kecamatan Tahuna Timur harus butuh perhatian khusus. Pasalnya, tempat yang dijadikan area bisnis ini sudah tak nyaman lagi. Meski belum lama ini lewat Dinas Pekerjaan Umun Daerah Sangihe telah turun proyek perbaikkan talud, hal itu belum mampu menyelematkan Boulevard.
Bahkan kawasan yang juga kerab dijadikan tempat santai ketika malam tiba, taludnya terancam ambruk karena sering menjadi sasaran empuk gelombang air pasang maupun ketika ombak angin barat menerjang, mengakibatkan warga setempat yang bermukim juga sudah tidak nyaman.
“Lihat saja sendiri hampir disepanjang jalan Boulevard Tidore masih banyak pasir dan kerikil yang berserakan, padahal Boulevard Tidore sudah menjadi kawasan bisnis kuliner serta banyak toko dan warung yang notabene arealnya harus asri dan bersih,”ungkap warga Tidore Reynaldi Enal.
Tak hanya Boulevard Tidore, Boulevard Towo’e Tahuna juga turut dikeluhkan warga Kelurahan Sawang Bendar Julius P, terkait kondisi badan jalan disepanjang Boulevard Towoe Tahuna hingga Pelabuhan Tua, dimana selain badan jalan berlubang cukup dalam, trotoarnya juga sudah miring dan terancam ambruk.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
“Memang sudah pernah dari instansi teknis melakukan perbaikan, namun kembali rusak bahkan lebih parah lagi sebab ketika badai datang ombaknya sampai menggenangi badan jalan,” ujar Julius.
Dia berharap Pemkab Sangihe ada solusi mengatasi kondisi Boulevard Tidore hingga Towo’e, karena ditakutkan talud penahan ombak tak kuat lagi bertahan jika sering diterjang ombak.
“Semoga saja Pemkab Sangihe ada terobosan lain guna memperbaiki kawasan Boulevard, ditakutkan kondisinya akan lebih parah bahkan bisa saja talud ambruk hingga akses jalan terputus dan mengancam pemukiman warga,” pungkasnya. (sriwani adolong)
MANADOPOST.ID — Kawasan Boulevard Tidore Kecamatan Tahuna Timur harus butuh perhatian khusus. Pasalnya, tempat yang dijadikan area bisnis ini sudah tak nyaman lagi. Meski belum lama ini lewat Dinas Pekerjaan Umun Daerah Sangihe telah turun proyek perbaikkan talud, hal itu belum mampu menyelematkan Boulevard.
Bahkan kawasan yang juga kerab dijadikan tempat santai ketika malam tiba, taludnya terancam ambruk karena sering menjadi sasaran empuk gelombang air pasang maupun ketika ombak angin barat menerjang, mengakibatkan warga setempat yang bermukim juga sudah tidak nyaman.
“Lihat saja sendiri hampir disepanjang jalan Boulevard Tidore masih banyak pasir dan kerikil yang berserakan, padahal Boulevard Tidore sudah menjadi kawasan bisnis kuliner serta banyak toko dan warung yang notabene arealnya harus asri dan bersih,”ungkap warga Tidore Reynaldi Enal.
Tak hanya Boulevard Tidore, Boulevard Towo’e Tahuna juga turut dikeluhkan warga Kelurahan Sawang Bendar Julius P, terkait kondisi badan jalan disepanjang Boulevard Towoe Tahuna hingga Pelabuhan Tua, dimana selain badan jalan berlubang cukup dalam, trotoarnya juga sudah miring dan terancam ambruk.
“Memang sudah pernah dari instansi teknis melakukan perbaikan, namun kembali rusak bahkan lebih parah lagi sebab ketika badai datang ombaknya sampai menggenangi badan jalan,” ujar Julius.
Dia berharap Pemkab Sangihe ada solusi mengatasi kondisi Boulevard Tidore hingga Towo’e, karena ditakutkan talud penahan ombak tak kuat lagi bertahan jika sering diterjang ombak.
“Semoga saja Pemkab Sangihe ada terobosan lain guna memperbaiki kawasan Boulevard, ditakutkan kondisinya akan lebih parah bahkan bisa saja talud ambruk hingga akses jalan terputus dan mengancam pemukiman warga,” pungkasnya. (sriwani adolong)
