MANADOPOST.ID – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID- 19 Kabupaten Kepulauan Sangihe menggelar Rapat Evaluasi Penerapan Protokol Kesehatan (Prokes), Rabu (23/2) di Ruang Serbaguna Rumah Jabatan Bupati.
Sekretaris Satgas Penanganan COVID- 19 Kabupaten Kepulauan Sangihe Wandu Labesi menjelaskan, rapat evaluasi tersebut dilakukan sebagaimana edaran bupati terkait pelaksanaan prokes di lapangan, apakah akan dipertahankan atau polanya akan diubah.
“Mengingat saat ini berdasarkan rilis Satgas Provinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Kepulauan Sangihe sudah ditetapkan PPKM level 4. Meski saat ini masih menunggu instruksi mendagri terkait penetapan level tersebut,” kata Labesi.
Lanjut dia, dari rapat tersebut ada beberapa hal yang diputuskan pertama terkait dengan perbedaan data capaian vaksinasi Covid-19. Dan sudah disepakati, bahwa nantinya dinas kesehatan akan melakukan print data Primary Care atau P-Care atau data vaksinasi yang diinput melalui tenaga kesehatan di Puskesmas.
“Nantinya dari data P-Care yang ada di dinas kesehatan itu akan disampaikan ke para camat dan disandingkan dengan data manual terkait dengan capaian vaksinasi di tiap kecamatan. Jadi dari seleksi data ini nantinya akan ditindak lanjuti camat melalui kapitalaung dan lurah yang akan melakukan validasi ke masyarakat,” kata Kepala BPBD Sangihe ini.
Dan masyarakat yang tidak terakomodasi dalam data tersebut jelas Labesi, nantinya akan di fasilitasi pihak Satgas Kabupaten melalui dinas kependudukan, sehingga akan dicarikan solusi.
“Karena selama ini ada perbedaan yang signifikan dari data manual yang kami terima dari para camat dengan data P-Care. Jadi hal ini harus diselesaikan terlebih dahulu, sehingga kita akan memvalidasi data yang riil di lapangan terkait dengan capaian progres vaksinasi COVID-19,” terang Sekretaris Satgas.
Selain itu juga tambah dia, hasil rapat juga terkait koordinasi dan komunikasi dari Satgas Kabupaten dan Satgas kecamatan yang perlu di maksimalkan. Meski selama ini sudah berjalan dengan baik namun ada hal- hal yang perlu dimaksimalkan.
“Harus ada komunikasi yang baik antara Satgas Kabupaten dan Satgas kecamatan termasuk di dalamnya terkait pemakaman jenazah bagi pasien covid-19 yang meninggal dunia yang masih perlu ada komunikasi, mengingat ada beberapa masalah yang timbul pada waktu pemakaman. Jadi mudah-mudahan dengan rapat evaluasi ini sudah bisa diselesaikan hal seperti ini,” kunci Labesi. (wan)