MANADOPOST.ID – Aktivitas guguran lava pijar di puncak Gunung Api Karangetang kembali terjadi, Senin (6/3) sekira pukul 18:15 WITA.
Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Karangetang Sitaro Yudia Tatipang melaporkan guguran lava gunung yang berada di kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) ini mengarah ke barat dan timur.
“Untuk di Kali Kahetang dan Batuawang ada penambahan jarak dari puncak mencapai 750-2000 meter. Pun guguran lava mengarah juga mengarah ke Kali Batang dengan jarak luncur 1800 meter, ke arah Kali Timbelang dan Beha Barat mencapai 750-1750 meter,” jelasnya sembari mengatakan hingga saat ini aktivitas Gunung Api Karangetang masih siaga atau level III.
Sementara itu Bupati Evangelian Sasingen mengimbau seluruh masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Api Karangetang agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
“Khususnya di area luncuran lava untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Perlu adanya kesiapsiagaan, ketika turun hujan dengan intesitas tinggi maka diharapkan masyarakat langsung melakukan evakuasi mandiri, demi keselamatan bersama,” imbau Bupati. (dewi muntia)
MANADOPOST.ID – Aktivitas guguran lava pijar di puncak Gunung Api Karangetang kembali terjadi, Senin (6/3) sekira pukul 18:15 WITA.
Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Karangetang Sitaro Yudia Tatipang melaporkan guguran lava gunung yang berada di kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) ini mengarah ke barat dan timur.
“Untuk di Kali Kahetang dan Batuawang ada penambahan jarak dari puncak mencapai 750-2000 meter. Pun guguran lava mengarah juga mengarah ke Kali Batang dengan jarak luncur 1800 meter, ke arah Kali Timbelang dan Beha Barat mencapai 750-1750 meter,” jelasnya sembari mengatakan hingga saat ini aktivitas Gunung Api Karangetang masih siaga atau level III.
Sementara itu Bupati Evangelian Sasingen mengimbau seluruh masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu dari puncak Gunung Api Karangetang agar mewaspadai bahaya sekunder berupa ancaman aliran lahar.
“Khususnya di area luncuran lava untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Perlu adanya kesiapsiagaan, ketika turun hujan dengan intesitas tinggi maka diharapkan masyarakat langsung melakukan evakuasi mandiri, demi keselamatan bersama,” imbau Bupati. (dewi muntia)