32.4 C
Manado
Sunday, 26 March 2023

Keluhan Masyarakat Sitaro Tembus Presiden

MANADOPOST.ID–Keluhan masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terkait dengan pelayanan PLN dan bahan bakar minyak (BBM) tembus ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan surat resmi DPRD Sitaro nomor 77/DPRD/XII/2020 tertanggal 14 Desember 2020 tentang penyampaian pengaduan/pengeluhan rakyat atas pelayanan PLN dan distribusi BBM.

“Kami secara resmi menyurat ke bapak presiden mengenai keluhan-keluhan masyarakat Sitaro selama ini,” ungkap Ketua DPRD Sitaro Djon Pontoh Janis.

Menurut Bendahara DPC PDIP Sitaro ini, bahwa sudah beberapa bulan ini di wilayah Siau sering terjadi pemadaman aliran listrik sampai berhari-hari secara bergiliran oleh PT PLN (Persero) dengan alasan mesin rusak.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

“Pun dalam surat tersebut telah disampaikan permohonan sekiranya mendapatkan tambahan mesin untuk peningkatan layanan pasokan listrik bagi masyarakat,” katanya.

“Sekaligus kami menyampaikan permohonan sekiranya dapat meninjau kembali terkait kontrak kerja dengan pihak vendor yakni PT Sewatama, agar bisa dilakukan peremajaan mesin.

Baca Juga:  Menteri Jokowi Bikin Ulah, Presiden Murka, Masih Banyak Menteri Doyan Belanja Impor

Serta mesin yang akan didatangkan harus mesin yang baru, bukan mesin bekas (lama, red). Sebab mesin bekas itu bukan merupakan solusi jangka panjang dalam menjawab kebutuhan listrik masyarakat,” jelasnya.

Lanjutnya, karena sesuai dengan program presiden membangun Indonesia dari pinggiran dan menerangi seluruh pulau di Indonesia termasuk juga daerah Sitaro. Untuk itu, ini menjadi harapan seluruh masyarakat Sitaro.

“Dalam surat kami telah menjelaskan bahwa ada tiga pulau dengan kondisi telah terpasang tiang listrik, namun belum adanya mesin pembangkit karena kondisi PLN yang kena kebijakan recofusing anggaran akibat pandemi Covid-19. Untuk itu diharapkan kembali bisa dilanjutkan, agar masyarakat di tiga pulau dapat menikmati penerangan listrik,” tuturnya.

Selain itu, katanya, keluhan masyarakat di Pulau Biaro soal layanan listrik hanya 12 jam dari pukul 18.00 Wita sampai pukul 06.00 Wita, ini pun tertuang dalam surat tersebut.

Baca Juga:  Tingkatkan Minat Baca Sejak Dini, DWP UPP Ulu Salurkan Bantuan Buku Untuk PAUD Binaan

“Untuk itu diharapkan sekiranya mendapat solusi untuk pengembangan ketenegalistrikan di Pulau Biaro. Sehingga ke depan masyarakat sudah bisa menikmati layanan listrik 1×24 jam. Karena hal ini sangat dibutuhkan oleh mereka, karena masyarakat di Biaro rata-rata berprofesi sebagai nelayan,” ucapnya.

Terkait dengan BBM kata kata Janis, pihaknya bermohon kepada Presiden kiranya Sitaro disediakan depot, karena kondisi Sitaro yang berada di daerah kepulauan. Ditambah lagi jika cuaca ekstrim, maka akan menjadi kendala dalam proses pendistribusian BBM.

“Bahkan kami juga bermohon agar stok BBM bisa bertahan sampai kapal penganggkut BBM masuk lagi di Sitaro. Karena jika BBM masuk, maka stok pada umumnya hanya bisa bertahan selama tiga hari, setelah itu stok tersebut habis,”ujarnya sembari menambahkan, kiranya lewat surat kepada Presiden nantinya akan ada solusi terkait permasalahan di Negeri 47 pulau ini. (cw-04/ite)

MANADOPOST.ID–Keluhan masyarakat Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terkait dengan pelayanan PLN dan bahan bakar minyak (BBM) tembus ke Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Berdasarkan surat resmi DPRD Sitaro nomor 77/DPRD/XII/2020 tertanggal 14 Desember 2020 tentang penyampaian pengaduan/pengeluhan rakyat atas pelayanan PLN dan distribusi BBM.

“Kami secara resmi menyurat ke bapak presiden mengenai keluhan-keluhan masyarakat Sitaro selama ini,” ungkap Ketua DPRD Sitaro Djon Pontoh Janis.

Menurut Bendahara DPC PDIP Sitaro ini, bahwa sudah beberapa bulan ini di wilayah Siau sering terjadi pemadaman aliran listrik sampai berhari-hari secara bergiliran oleh PT PLN (Persero) dengan alasan mesin rusak.

“Pun dalam surat tersebut telah disampaikan permohonan sekiranya mendapatkan tambahan mesin untuk peningkatan layanan pasokan listrik bagi masyarakat,” katanya.

“Sekaligus kami menyampaikan permohonan sekiranya dapat meninjau kembali terkait kontrak kerja dengan pihak vendor yakni PT Sewatama, agar bisa dilakukan peremajaan mesin.

Baca Juga:  Danposal Edukasi Prokes ke Nelayan Balehumara

Serta mesin yang akan didatangkan harus mesin yang baru, bukan mesin bekas (lama, red). Sebab mesin bekas itu bukan merupakan solusi jangka panjang dalam menjawab kebutuhan listrik masyarakat,” jelasnya.

Lanjutnya, karena sesuai dengan program presiden membangun Indonesia dari pinggiran dan menerangi seluruh pulau di Indonesia termasuk juga daerah Sitaro. Untuk itu, ini menjadi harapan seluruh masyarakat Sitaro.

“Dalam surat kami telah menjelaskan bahwa ada tiga pulau dengan kondisi telah terpasang tiang listrik, namun belum adanya mesin pembangkit karena kondisi PLN yang kena kebijakan recofusing anggaran akibat pandemi Covid-19. Untuk itu diharapkan kembali bisa dilanjutkan, agar masyarakat di tiga pulau dapat menikmati penerangan listrik,” tuturnya.

Selain itu, katanya, keluhan masyarakat di Pulau Biaro soal layanan listrik hanya 12 jam dari pukul 18.00 Wita sampai pukul 06.00 Wita, ini pun tertuang dalam surat tersebut.

Baca Juga:  TAJIRNYA! Ketua MK Anwar Usman Calon Adik Ipar Jokowi Miliki Harta 20 M, Kekayaan Naik 4 Kali Lipat

“Untuk itu diharapkan sekiranya mendapat solusi untuk pengembangan ketenegalistrikan di Pulau Biaro. Sehingga ke depan masyarakat sudah bisa menikmati layanan listrik 1×24 jam. Karena hal ini sangat dibutuhkan oleh mereka, karena masyarakat di Biaro rata-rata berprofesi sebagai nelayan,” ucapnya.

Terkait dengan BBM kata kata Janis, pihaknya bermohon kepada Presiden kiranya Sitaro disediakan depot, karena kondisi Sitaro yang berada di daerah kepulauan. Ditambah lagi jika cuaca ekstrim, maka akan menjadi kendala dalam proses pendistribusian BBM.

“Bahkan kami juga bermohon agar stok BBM bisa bertahan sampai kapal penganggkut BBM masuk lagi di Sitaro. Karena jika BBM masuk, maka stok pada umumnya hanya bisa bertahan selama tiga hari, setelah itu stok tersebut habis,”ujarnya sembari menambahkan, kiranya lewat surat kepada Presiden nantinya akan ada solusi terkait permasalahan di Negeri 47 pulau ini. (cw-04/ite)

Most Read

Artikel Terbaru