31.4 C
Manado
Sunday, 28 May 2023

Pemain Prancis Kena Flu Jelang Laga Final, Pelatih: Kekebalan Tubuh Mereka Terganggu

MANADOPOST.ID–Persiapan Timnas Prancis jelang laga final Piala Dunia 2022 melawan Argentina sedikit terganggu. Pasalnya, penyakit flu unta kabarnya menyerang sejumlah pemain. Lantas apa itu flu unta?

Pelatih Les Bleus, Didir Deschamps mengonfirmasi bahwa Kingsley Coman menderita gejala yang sama dengan Dayot Upamecano dan Adrien Rabiot, yang absen di semifinal melawan Maroko. Prancis berhasil mencapai final Piala Dunia, namun harus menghadapi sedikit kesulitan terutama menyangkut kesehatan para pemain.

Sejumlah pemain jatuh sakit. Dua pemain yang paling terpengaruh adalah Dayot Upamecano dan Adrien Rabiot. Rabiot tetap diisolasi di hotel.

Di Qatar atau di negara Timur Tengah memang rentan terjangkit virus ini. Disebut sebagai flu unta sebagai nama umum untuk sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS). Penyakit pernapasan itu diakibatkan virus yang disebabkan oleh Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV).

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Baca Juga:  Argentina Menang 2-0 di Buenos Aires, Messi Cetak Gol Indah, Tembus 800 Gol di Karirnya

Itu merupakan virus zoonosis yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia dengan unta sebagai penghubung utama antara keduanya. Virus ini pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada tahun 2012 dan sejak itu telah ada 2.600 kasus yang dikonfirmasi laboratorium pada manusia.

Ada hampir 1.000 kematian di seluruh dunia meskipun 80 persen kasus MERS-CoV yang menyerang manusia telah terbatas umumnya terjadi di Arab Saudi.

Penularan

Dilansir dari AS, Jumat (16/12), penularan MERS-CoV antar manusia dimungkinkan. Penelitian menunjukkan bahwa ada juga risiko penularan melalui udara.

Sekitar 30-35 persen dari kasus yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia selama dekade terakhir telah meninggal. Belum ada vaksin atau pengobatan khusus yang tersedia untuk mengobati pasien yang terinfeksi. Qatar adalah salah satu dari 27 negara yang telah melaporkan kasus ke WHO.

Gejala

Baca Juga:  Halland Luar Biasa, Cetak Hattrick, Manchester City Menang 3-0 Atas Wolverhampton

Gejala yang paling umum termasuk demam, sakit tenggorokan, batuk kering dan sesak napas. Pasien mungkin juga menderita gejala gastrointestinal atau sakit perut, mual atau diare.

Beberapa kasus yang parah telah menyebabkan komplikasi lain seperti pneumonia. Pelatih Prancis Didier Deschamps dan staf medisnya mengkhawatirkan para pemainnya. Deschamps mengkonfirmasi bahwa pemain lain menunjukkan gejala awal.

“Kingsley Coman demam. Di Doha, suhu turun sedikit dan kebanyakan orang masih menggunakan AC sepanjang waktu. Kasus gejala mirip flu. Kami berusaha berhati-hati agar tidak menyebar dan para pemain telah berusaha keras di lapangan dan jelas sistem kekebalan tubuh mereka terganggu,” ungkap Deschamps.(Jawapos)

MANADOPOST.ID–Persiapan Timnas Prancis jelang laga final Piala Dunia 2022 melawan Argentina sedikit terganggu. Pasalnya, penyakit flu unta kabarnya menyerang sejumlah pemain. Lantas apa itu flu unta?

Pelatih Les Bleus, Didir Deschamps mengonfirmasi bahwa Kingsley Coman menderita gejala yang sama dengan Dayot Upamecano dan Adrien Rabiot, yang absen di semifinal melawan Maroko. Prancis berhasil mencapai final Piala Dunia, namun harus menghadapi sedikit kesulitan terutama menyangkut kesehatan para pemain.

Sejumlah pemain jatuh sakit. Dua pemain yang paling terpengaruh adalah Dayot Upamecano dan Adrien Rabiot. Rabiot tetap diisolasi di hotel.

Di Qatar atau di negara Timur Tengah memang rentan terjangkit virus ini. Disebut sebagai flu unta sebagai nama umum untuk sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS). Penyakit pernapasan itu diakibatkan virus yang disebabkan oleh Middle East respiratory syndrome coronavirus (MERS-CoV).

Baca Juga:  Argentina Menang 2-0 di Buenos Aires, Messi Cetak Gol Indah, Tembus 800 Gol di Karirnya

Itu merupakan virus zoonosis yang dapat ditularkan antara hewan dan manusia dengan unta sebagai penghubung utama antara keduanya. Virus ini pertama kali diidentifikasi di Arab Saudi pada tahun 2012 dan sejak itu telah ada 2.600 kasus yang dikonfirmasi laboratorium pada manusia.

Ada hampir 1.000 kematian di seluruh dunia meskipun 80 persen kasus MERS-CoV yang menyerang manusia telah terbatas umumnya terjadi di Arab Saudi.

Penularan

Dilansir dari AS, Jumat (16/12), penularan MERS-CoV antar manusia dimungkinkan. Penelitian menunjukkan bahwa ada juga risiko penularan melalui udara.

Sekitar 30-35 persen dari kasus yang dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia selama dekade terakhir telah meninggal. Belum ada vaksin atau pengobatan khusus yang tersedia untuk mengobati pasien yang terinfeksi. Qatar adalah salah satu dari 27 negara yang telah melaporkan kasus ke WHO.

Gejala

Baca Juga:  Prancis Lolos dari Jurang Degradasi, Belanda dan Kroasia Pastikan Tempat di Semi Final

Gejala yang paling umum termasuk demam, sakit tenggorokan, batuk kering dan sesak napas. Pasien mungkin juga menderita gejala gastrointestinal atau sakit perut, mual atau diare.

Beberapa kasus yang parah telah menyebabkan komplikasi lain seperti pneumonia. Pelatih Prancis Didier Deschamps dan staf medisnya mengkhawatirkan para pemainnya. Deschamps mengkonfirmasi bahwa pemain lain menunjukkan gejala awal.

“Kingsley Coman demam. Di Doha, suhu turun sedikit dan kebanyakan orang masih menggunakan AC sepanjang waktu. Kasus gejala mirip flu. Kami berusaha berhati-hati agar tidak menyebar dan para pemain telah berusaha keras di lapangan dan jelas sistem kekebalan tubuh mereka terganggu,” ungkap Deschamps.(Jawapos)

Most Read

Artikel Terbaru