24.4 C
Manado
Wednesday, 22 March 2023

Tangisan Sakit Hati di Awal Musim Berbuah Manis, Luis Suarez Kini Menangis Bahagia

MANADOPOST.ID–Menangis sakit hati di awal musim, lalu menangis bahagia di akhir musim. Seperti itulah cerita Luis Suarez di La Liga 2020–2021.

Dibuang entrenador FC Barcelona Ronald Koeman karena dianggap striker tua yang tidak berguna, Suarez justru berjaya setelah berlabuh bersama Atletico Madrid.

Striker 34 tahun itu menjadi protagonis dalam kesuksesan Atletico memenangi La Liga musim ini. Gelar La Liga kali kelima bagi Suarez setelah empat kali bersama Barca (2014–2015, 2015–2016, 2017–2018, dan 2018–2019).

Striker berjuluk El Pistolero itu mencetak gol ke-21 bagi Atletico sekaligus menjadi gol kemenangan 2-1 Los Rojiblancos atas tuan rumah Real Valladolid di Estadio Jose Zorrilla kemarin (23/5). Gol yang membalikkan keadaan sekaligus meredakan ketegangan Koke dkk setelah tertinggal lebih dulu pada babak pertama.

Luis Suarez menjadi aktor penting Atletico Madrid menjadi juara La Liga 2020-2021. (Gabriel Bouys/AFP )
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Penentuan juara memang benar-benar menegangkan karena rival Atletico, Real Madrid, juga tertinggal pada babak pertama. Bahkan, Real baru bisa membalikkan keadaan lewat dua gol di tiga menit menjelang waktu normal berakhir.

Sepanjang laga, pemain di bangku cadangan kedua tim juga saling memberikan kode-kode berupa skor dari hasil lawan. Pada akhirnya, Los Rojiblancos berhasil finis dengan keunggulan dua poin (86-84) atas Los Merengues.

Torehan 21 gol Suarez memang masih kalah oleh mantan tandemnya sekaligus kapten Barca Lionel Messi yang meraih El Pichichi dengan 30 gol. Tetapi, gol-gol El Pistolero setara dengan 35 poin dengan menjadi penentu kemenangan Atletico dalam delapan jornada. Itu termasuk dalam dua jornada pemungkas.

Baca Juga:  Indonesia Lolos Piala Dunia, FIFA: Selamat dan Sampai jumpa di Kopenhagen
Luis Suarez. (Gabriel Bouys/AFP)

”Inilah Luis Suarez (yang dikenal selama ini, Red). Beberapa hari lalu saya masih berpikir dia mungkin beruntung bersama kami. Tapi, hari ini (kemarin, Red) saya percaya bahwa dia telah membuktikan diri (masih striker produktif dan kompetitif di level atas, Red),” beber entrenador Atletico Diego Simeone kepada Insider.

Bisa menampilkan performa dahsyat bersama Atletico musim ini tak pelak seperti balas dendam Suarez kepada Barca. Seperti ”curhat” Suarez yang duduk di tengah lapangan setelah lawan Real Valladolid. Dia kedapatan menangis sesenggukan sembari melakukan video call dengan keluarganya.

”Situasi yang aku alami pada musim panas tahun lalu sangat sulit. (FC) Barcelona memandang remeh diriku, tetapi Atletico Madrid membuka pintu untukku. Aku sangat berterima kasih dan bersyukur mendapatkan tim ini,” kata Suarez kepada Marca.

Mantan senior Suarez di timnas Uruguay, Sebastian Abreu, bahkan mengibaratkan El Pistolero dan Atletico sedang berjodoh. ”Luis Suarez mungkin hanya butuh 30 detik untuk beradaptasi bersama Atletico Madrid. Sebab, begitu bertemu Diego Simeone, maka Simeone akan menularkan gairah juara yang dibutuhkan oleh Suarez saat itu,” beber Abreu.

Baca Juga:  Makin Kacau! Ternyata Beda Visi Ronald Koeman dan Pemain-pemain Barcelona

Simeone juga dikenal sebagai pelatih yang mampu membangkitkan performa para pemain ”terbuang”. Sebelum Suarez, gelandang Marcos Llorente yang tidak terpakai oleh Real berubah menjadi pemain versatile yang haus gol.

Musim ini Llorente membukukan 13 gol dan 12 assist dalam 45 laga atau produktivitas tertinggi sepanjang kariernya. Lebih dari 50 persen gol dicetak ketika pemain 26 tahun itu menjadi second striker di belakang Suarez.(jawapos)

MANADOPOST.ID–Menangis sakit hati di awal musim, lalu menangis bahagia di akhir musim. Seperti itulah cerita Luis Suarez di La Liga 2020–2021.

Dibuang entrenador FC Barcelona Ronald Koeman karena dianggap striker tua yang tidak berguna, Suarez justru berjaya setelah berlabuh bersama Atletico Madrid.

Striker 34 tahun itu menjadi protagonis dalam kesuksesan Atletico memenangi La Liga musim ini. Gelar La Liga kali kelima bagi Suarez setelah empat kali bersama Barca (2014–2015, 2015–2016, 2017–2018, dan 2018–2019).

Striker berjuluk El Pistolero itu mencetak gol ke-21 bagi Atletico sekaligus menjadi gol kemenangan 2-1 Los Rojiblancos atas tuan rumah Real Valladolid di Estadio Jose Zorrilla kemarin (23/5). Gol yang membalikkan keadaan sekaligus meredakan ketegangan Koke dkk setelah tertinggal lebih dulu pada babak pertama.

Luis Suarez menjadi aktor penting Atletico Madrid menjadi juara La Liga 2020-2021. (Gabriel Bouys/AFP )

Penentuan juara memang benar-benar menegangkan karena rival Atletico, Real Madrid, juga tertinggal pada babak pertama. Bahkan, Real baru bisa membalikkan keadaan lewat dua gol di tiga menit menjelang waktu normal berakhir.

Sepanjang laga, pemain di bangku cadangan kedua tim juga saling memberikan kode-kode berupa skor dari hasil lawan. Pada akhirnya, Los Rojiblancos berhasil finis dengan keunggulan dua poin (86-84) atas Los Merengues.

Torehan 21 gol Suarez memang masih kalah oleh mantan tandemnya sekaligus kapten Barca Lionel Messi yang meraih El Pichichi dengan 30 gol. Tetapi, gol-gol El Pistolero setara dengan 35 poin dengan menjadi penentu kemenangan Atletico dalam delapan jornada. Itu termasuk dalam dua jornada pemungkas.

Baca Juga:  Barcelona Konfirmasi Pisah dengan Lionel Messi, Grealish Dapat Nomor 10 di Manchester City
Luis Suarez. (Gabriel Bouys/AFP)

”Inilah Luis Suarez (yang dikenal selama ini, Red). Beberapa hari lalu saya masih berpikir dia mungkin beruntung bersama kami. Tapi, hari ini (kemarin, Red) saya percaya bahwa dia telah membuktikan diri (masih striker produktif dan kompetitif di level atas, Red),” beber entrenador Atletico Diego Simeone kepada Insider.

Bisa menampilkan performa dahsyat bersama Atletico musim ini tak pelak seperti balas dendam Suarez kepada Barca. Seperti ”curhat” Suarez yang duduk di tengah lapangan setelah lawan Real Valladolid. Dia kedapatan menangis sesenggukan sembari melakukan video call dengan keluarganya.

”Situasi yang aku alami pada musim panas tahun lalu sangat sulit. (FC) Barcelona memandang remeh diriku, tetapi Atletico Madrid membuka pintu untukku. Aku sangat berterima kasih dan bersyukur mendapatkan tim ini,” kata Suarez kepada Marca.

Mantan senior Suarez di timnas Uruguay, Sebastian Abreu, bahkan mengibaratkan El Pistolero dan Atletico sedang berjodoh. ”Luis Suarez mungkin hanya butuh 30 detik untuk beradaptasi bersama Atletico Madrid. Sebab, begitu bertemu Diego Simeone, maka Simeone akan menularkan gairah juara yang dibutuhkan oleh Suarez saat itu,” beber Abreu.

Baca Juga:  Jumpa Inggris di 16 Besar Euro 2020, Loew: Lebih Seru

Simeone juga dikenal sebagai pelatih yang mampu membangkitkan performa para pemain ”terbuang”. Sebelum Suarez, gelandang Marcos Llorente yang tidak terpakai oleh Real berubah menjadi pemain versatile yang haus gol.

Musim ini Llorente membukukan 13 gol dan 12 assist dalam 45 laga atau produktivitas tertinggi sepanjang kariernya. Lebih dari 50 persen gol dicetak ketika pemain 26 tahun itu menjadi second striker di belakang Suarez.(jawapos)

Most Read

Artikel Terbaru