Kamis, 8 Juni 2023

Strategi Benfica, Tak Terkalahkan di Liga Champions dan Liga Portugal Meski Ditinggal Nunes Cs

- Kamis, 27 Oktober 2022 | 12:16 WIB
Selebrasi gelandang serang SL Benfica Joao Mario setelah mencetak gol penalti ke gawang Juventus di Estadio da Luz. (Octavio Passos/Getty Images)
Selebrasi gelandang serang SL Benfica Joao Mario setelah mencetak gol penalti ke gawang Juventus di Estadio da Luz. (Octavio Passos/Getty Images)

MANADOPOST.ID--Kepindahan dua striker, Darwin Nunez dan Roman Yaremchuk, musim panas lalu dianggap bakal menggembosi kekuatan SL Benfica. Darwin maupun Yaremchuk adalah dua di antara tiga besar top scorer Benfica musim lalu dengan total sumbangan 43 gol. Itu belum termasuk winger lincah Everton Soares yang juga pergi. Namun, Benfica yang dikenal sebagai selling club tidak pernah kering pemain pengganti. As Aguias alias Si Elang –julukan Benfica– memilih rekrutan murah meriah seperti David Neres (Shakhtar Donetsk), Fredrik Aursnes (Feyenoord Rotterdam), dan Julian Draxler (pinjaman dari Paris Saint-Germain). Mereka pun sukses berkontribusi. Neres, misalnya, terlibat dalam 11 gol dari 15 kali penampilan. Perinciannya, 5 gol dan 6 umpan gol. Namun, pilar sukses Si Elang tetap para pemain alumni akademi klub. Sebut saja striker 21 tahun Goncalo Ramos yang mampu menggantikan peran Darwin sebagai nomor 9. Ramos mengoleksi 10 gol dari 18 penampilan. Dia disokong gelandang serang Rafa Silva dengan torehan satu gol lebih sedikit. Musim ini pelatih Benfica Roger Schmidt juga berhasil mengorbitkan bek tengah Antonio Silva. Pemain yang baru berusia 18 tahun itu membuka kemenangan Benfica atas Juventus kemarin. Silva pun digadang sebagai calon pendulang pundi-pundi uang berikutnya bagi Benfica. ”Pemain seperti Antonio Silva bisa muncul karena dia berpasangan dengan bek berpengalaman (Nicolas) Otamendi (mantan bek Manchester City dan Valencia CF, Red),” jelas Schmidt kepada O Jogo. Memadukan bakat muda dengan pemain berpengalaman bukan satu-satunya racikan sukses Schmidt. Pelatih berkebangsaan Jerman itu juga membangkitkan lagi performa Joao Mario. Gelandang serang 29 tahun yang diklaim sudah habis ketika disia-siakan Inter Milan sejak 2018 dan kemudian pergi secara permanen ke Benfica musim lalu. Bahkan, pengalaman Mario di Serie A sedikit banyak membantu Benfica mengalahkan Juventus 4-3 di Estadio da Luz kemarin (26/10) dini hari WIB. Kemenangan yang memastikan Si Elang meraih tiket 16 besar tanpa terkalahkan (3 kali menang dan 2 kali seri). Di Primeira Liga musim ini, dominasi Benfica juga terlihat. Otamendi dkk tidak terkalahkan dalam 10 laga (9 kali menang dan 1 kali seri) yang berujung puncak klasemen. ”Tentu saja kami sangat berbahagia dengan hasil ini (lolos fase knockout Liga Champions),” ujar Schmidt sebagaimana yang dilansir ESPN Ini bukan kebetulan karena para pemainku telah menunjukkan bahwa mereka memiliki mental yang sangat tangguh.”(Jawapos)

Editor: Clavel Lukas

Tags

Terkini

X