Sabtu, 10 Juni 2023

Juventus Gagal Melaju di Liga Champions, di Klasemen Serie A Tercecer di Posisi 8, Allegri Aman?

- Kamis, 27 Oktober 2022 | 12:39 WIB
Massimiliano Allegri. (AFP
Massimiliano Allegri. (AFP

MANADOPOST.ID--Musim lalu allenatore Juventus Massimiliano Allegri dengan keyakinan penuh menyatakan bahwa timnya musim ini bakal jauh lebih baik. Target Allegri membayar nirgelar musim lalu yang sekaligus kali pertama dirasakan Juve sejak 2010–2011. Tiga bulan musim ini berjalan, pernyataan Allegri terdengar seperti lelucon. Juve tidak hanya mengecewakan di Serie A dengan masih tercecer di posisi kedelapan setelah 11 giornata. Kemarin dini hari (26/10) WIB Bianconeri –sebutan Juve– juga dipastikan gagal lolos ke fase knockout Liga Champions pasca kekalahan 3-4 oleh SL Benfica di Estadio da Luz. Alhasil, Juve harus merelakan dua tiket ke babak 16 besar dari grup H dimiliki Paris Saint-Germain (PSG) dan Benfica. Kali terakhir Juve gagal lolos dari fase grup Liga Champions pada musim 2013–2014 atau musim pemungkas bersama allenatore Antonio Conte. Hanya, Conte menutup aib dengan sukses mempersembahkan scudetto Serie A dan Supercoppa Italiana. Situasi yang tidak mudah untuk diulang Allegri kalau melihat performa Juve yang inkonsisten musim ini. Paling tidak, Allegri perlu menyelamatkan kiprah Juve di Eropa dengan tidak finis juru kunci (tereliminasi) alias finis peringkat ketiga grup (berlanjut ke Liga Europa). Juve masih harus saling sikut dengan Maccabi Haifa dalam matchday pemungkas untuk finis peringkat ketiga. Dua tim sama-sama mengoleksi 3 poin dan Juve memiliki peringkat lebih baik karena keunggulan selisih gol (minus 3 gol berbanding minus 9 gol). Hanya, pada laga terakhir, Juve menghadapi PSG di Allianz Stadium (3/11), sedangkan Maccabi menjamu Benfica di Sammy Ofer Stadium. Jika PSG tetap bermain serius, Bianconeri bisa berada dalam bahaya. ”Kami harus bangkit di Serie A. Di Eropa, kami juga harus bisa memastikan ke Liga Europa,” papar Allegri seperti dilansir Tuttosport. Pernyataan Allegri secara implisit menunjukkan bahwa posisinya saat ini tetap aman. Hingga tadi malam, tidak ada keputusan apa pun dari Presiden Juve Andrea Agnelli mengenai jabatan Max –sapaan akrab Allegri. ”Kedekatan presiden dengan pelatih telah menyelamatkan Allegri,” sindir DAZN. Yang dialami Allegri berbeda dengan dua allenatore sebelum dirinya, yakni Maurizio Sarri dan Andrea Pirlo. Masing-masing tetap dipecat setelah musim pertama meski mampu mempersembahkan trofi. Sarri memenangkan scudetto Serie A 2019–2020. Pirlo malah double winners (Coppa Italia dan Supercoppa Italiana) semusim berselang. Tudingan Juve enggan membayar mahal biaya kompensasi pemutusan kontrak Allegri kembali disebut sebagai alasan Agnelli masih percaya dengan pelatih berusia 55 tahun itu. Kontrak Allegri masih sampai 30 Juni 2025 dengan gaji tertinggi di antara pelatih Serie A, EUR 9 juta (Rp 140,3 miliar) per musim.
Tapi, Tutto Juve menganalisis, Juve enggan berpisah dengan Allegri karena Agnelli menyadari skuad Juve saat ini dalam masa transisi dan jauh dari era keemasan kala memenangkan sembilan scudetto Serie A secara beruntun (2011–2012 sampai 2019–2020). ”Agnelli tahu butuh waktu bagi Allegri untuk membangun kembali fondasi Juve,” tulis Tutto Juve.(Jawapos)

Editor: Clavel Lukas

Tags

Terkini

X