Oleh: Imriani Moroki, S.Pd, M.Sc (Dosen Statistika IAKN Manado) PANDEMI Covid-19 sudah hampir 3 bulan membuat segala sesuatu dikerjakan dari rumah (Work From Home). Kebijakan-kebijakan pemerintah demi terputusnya rantai penyebaran Covid-19 meminta masyarakat untuk semakin memiliki kesadaran pentingnya stay at home, mencuci tangan dengan sabun, physical distancing, dan memakai masker jika ada urusan penting yang memaksa untuk keluar rumah. Kondisi seperti ini tentulah tidak mudah dihadapi, apalagi untuk orang-orang yang tidak terbiasa atau yang tidak bisa bekerja dari rumah. Hal inipun dirasakan oleh saya sebagai Dosen/Tenaga Pendidik. Melakukan proses pembelajaran dari rumah secara online atau daring tidak semudah yang dibayangkan. Begitu banyak hal yang harus dipikirkan dan dipertimbangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang kita rancangkan sebelumnya, diantaranya strategi pembelajaran, metode, model, bahkan ketersediaan fasilitas yang menunjang dalam melakukan pembelajaran online atau daring tersebut. Mengingat kembali pidato Bapak Nadiem (Mendikbud) pada upacara memperingati Hardiknas pada tanggal 2 Mei 2020, Mendikbud menyatakan bahwa ada hikmah dari adanya Pandemi Covid-19 ini, dimana kita bisa merasakan proses pembelajaran yang tidak dibatasi oleh ruang kelas, namun bisa dimanapun dan kapanpun. Dan ini adalah kali pertama dimana hampir seluruh tenaga pendidik di Indonesia melaksanakan proses pembelajaran lewat online atau daring. Memang kita sudah berada pada Era Revolusi Industry 4.0 yang menuntut kita untuk semakin pintar memanfaatkan teknologi dalam memudahkan pekerjaan yang kita lakukan. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa belum semua pihak siap menerima kondisi pembelajaran seperti ini, baik itu pihak Dosen/Guru sebagai tenaga pendidik maupun pihak mahasiswa/siswa sebagai peserta didik. Terlihat pada hasil kuesioner tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran online atau daring yang disebar pada 100 mahasiswa di kota Manado. Dari seluruh komponen dalam kuesioner yang meliputi Sarana Pendidikan, Media Pengajaran, Alat Perkuliahan, Kehandalan dosen, Sikap Tanggap, dan Pemahaman terhadap kepentingan mahasiswa, yang diukur dengan menggunakan Indeks Kepuasaan Konsumen (Customer Satisfaction Index (CSI)), hanya diperoleh 71% tingkat kepuasan mahasiswa terhadap proses pembelajaran online, atau dengan kata lain tingkat kepuasan tersebut tidak berada pada level sangat puas namun hanya pada level puas saja. Begitu pula jika dihitung pada setiap komponen. Untuk komponen Sarana Pendidikan, Media Pengajaran, Alat Perkuliahan hanya diperoleh angka 66%. Artinya bahwa, proses pembelajaran secara online ditengah pandemi Covid-19 belum sepenuhnya efektif. Hal iniĀ diakibatkan salah satunya oleh ketersediaan sarana pembelajaran yang memadai seperti laptop/smartphone, kuota internet, bahkan jaringan internet belum dapat dirasakan secara menyeluruh dan maksimal oleh peserta didik. Terganggunya perekonomian orang tua/wali mahasiswa juga menjadi kendala yang membuat sebagian mahasiswa hanya memiliki kemampuan untuk membeli sedikit kuota internet ataupun bahkan tidak mampu membelinya. Walaupun ada beberapa kampus yang membantu penyediaan kuota internet untuk mahasiswanya, namun pada kenyataannya masih ada juga mahasiswa-mahasiswa yang tidak merasakan dan menikmati bantuan itu. Selain itu, kita juga tidak bisa menutup mata dengan keadaan mahasiswa yang tidak memiliki akses internet yang lancar di kampung halaman mereka. Namun, bukan berarti membuat kita menyepelekan proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19 ini. Kompetensi dan kemampuan tenaga pendidik untuk berinovasi dan tetap bertanggung jawab menjalankan tugas tanggungjawab sebagai pengajar juga menjadi komponen penting yang mampu menciptakan proses pembelajaran yang efektif. Kita tidak bisa menyalahkan keadaan atau bahkan berhenti dan menyerah karena keadaan. Apapun yang terjadi pendidikan akan terus berjalan. Dibutuhkan kerjasama antara Dosen/Guru sebagai tenaga pendidik dan Mahasiswa/Siswa sebagai anak didik untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan mampu mencapai tujuan pembelajaran.(*)