MANADOPOST.ID—Keberadaan vaksin Covid-19 di Sulut makin mendesak. Terutama usai meningkatnya kasus penularan virus asal Wuhan itu di Bumi Nyiur Melambai. Diketahui pekan lalu, 1,2 juta dosis vaksin asal Tiongkok sudah tiba di Indonesia. Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut Steaven Dandel mengaku belum bisa memastikan. Dia mengaku belum ada pemberitahuan kapan vaksin dikirim ke Sulut. "Belum ada pemberitahuan dari Kemenkes kapan vaksin masuk. Yang pasti gudang vaksin sudah disiapkan," ungkapnya. Diketahui pada tahap pertama ini vaksin belum dikhususkan kepada masyarakat umun. Dandel menyebut bahwa penerima vaksin tahap awal baru akan menyasar tenaga medis. "Tahap pertama ini baru untuk tenaga medis. Tahap kedua mungkin nanti Februari tahun depan. Itu untuk masyarakat umum,” ungkapnya. Dirinya membeber jika rentan masyarakat yang bakal mendapatkan vaksin berada pada umur 18-59 tahun. “Untuk jumlah penerima pada tahap pertama ini masih dilakukan pendataan,” tuturnya. Gubernur Olly Dondokambey menegaskan pihaknya terus berkomunikasi dengan pusat terkait ketersediaan vaksin. Lobi terus dilakukan agar Sulut bisa menjadi salah satu daerah prioritas pengiriman vaksin. Baginya, vaksin menjadi salah satu pendorong membaiknya ekonomi. Namun, hingga vaksin tiba di Sulut, warga diminta mematuhi protokol Covid-19. “Beragam upaya tetap kita lakukan. Saya ingin agar vaksin ini segera ada untuk mendorong sektor lain seperti ekonomi. Komunikasi dengan pemerintah pusat kami lakukan terus. Keberadaan vaksin terus kami pantau,” ujar dia. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pun telah menerbitkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/ Menkes/ 9860/ 2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disesase 2019 (Covid-19). Keputusan yang diteken Terawan pada Kamis (3/12) lalu itu memaparkan enam diktum, salah satunya Kementerian Kesehatan menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia. Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh Bio Farma, Astra Zeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah akan melakukan vaksinasi Corona kepada 107 juta orang. 75 juta di antaranya akan melakukan vaksinasi Corona mandiri, alias bayar sendiri. Adapun total jumlah 107 juta itu mencakup 67% masyarakat di Indonesia berumur 18-59 tahun. Terawan menjelaskan program vaksinasi dibagi dua, pertama vaksin Corona program pemerintah yang akan diberikan kepada 32 juta orang. Vaksin mandiri akan diberikan kepada tenaga kesehatan, para pekerja di layanan publik, TNI-Polri, Satpol PP, aparat hukum, dan kelompok masyarakat rentan secara gratis. Sedangkan, vaksin mandiri diberikan kepada masyarakat biasa dengan berbayar. "Program vaksinasi Covid-19 sebanyak 107 juta orang. Di mana 75 juta orang pada skema mandiri dan 32 juta orang skema program pemerintah," jelas Terawan. Pemerintah pun bagi-bagi tugas dalam vaksinasi kepada 107 juta orang. Terawan menjelaskan, pihaknya akan mengurus vaksin skema program pemerintah. Sementara vaksin mandiri, akan diurus oleh Kementerian BUMN yang dipimpin Erick Thohir. "Pengadaan vaksin Covid-19 skema program dilaksanakan Kemenkes, dan yang mandiri oleh BUMN dengan bekerja sama dengan Kemenkes," ujar Terawan. Sementara itu, jumlah total dosis yang dibutuhkan bagi 107 juta orang ini jumlahnya mencapai 246 juta. Perhitungannya, per orang butuh dua vaksin dan ditambah variabel wajib WHO berupa wastage rate 15%. Rincinya, untuk kebutuhan vaksin program pemerintah jumlah penerimanya 32.158.276 orang. Bila per orangnya butuh dua dosis, dari total penerima itu maka butuh 64.316.552 dosis vaksin. Kemudian, jumlahnya ditambah lagi dengan variabel wastage rate sebesar 15%, maka dari itu total vaksin program pemerintah butuh 73.964.483. Di sisi lain, program vaksin mandiri, jumlah sasarannya 75.048.268 orang, maka kebutuhannya adalah 150.096.536 dosis vaksin. Bila ditambah variabel wastage rate vaksin sebesar 15% maka jumlah vaksin mandiri yang dibutuhkan sebesar 172.610.568 dosis. Maka dari itu bila ditotalkan untuk vaksinasi Covid-19 yang dibutuhkan di Indonesia sebesar 246 juta dosis vaksin atau tepatnya 246.514.480 dosis vaksin. (cw-03/jen)