MANADOPOST.ID—DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyinggung mengenai kurangnya bibit jagung bersubsidi yang ada di masyarakat. Hal tersebut disampaikan langsung anggota DPRD Yusra Alhabsyi, di hadapan Wakil Gubernur Sulut, ketika paripurna penyampaian Ranperda APBD 2022, Kamis (4/11). "Kami harap bisa diselesaikan oleh pemerintah mengenai persoalan petani di BMR dan daerah lain di Minahasa. Ada laporan petani, bisa digaransi panen tahun ini alami kegagalan. Faktor utama, tak adanya bibit, terutama bibit jagung," sebut legislator asal Bolmong Raya ini. Untuk bisa menanam jagung, dia melanjutkan, petani di BMR dan Minahasa harus mencarinya hingga ke Gorontalo dan Sulawesi Selatan dengan harga yang cukup mahal. “Kami harap pemprov ada langkah strategis. Kalau bisa, protes ke Kementerian Pertanian, jumlah bibit jagung di Sulut setelah kami konfirmasi ke Dinas Pertanian untuk 2021 angkanya hanya 50 persen dari jumlah kelompok tani yang ada," sebutnya. Yang ditakutkan politikus PKB ini, akibat hal tersebut akan membuat stok jagung kurang. “Ini tak hanya berpengaruh pada petani saja, tapi juga peternak,” kunci Yusra. Mendengar aspirasi ini, Wagub Kandouw langsung memerintahkan Kepala Dinas Pertanian untuk mengalokasikan anggaran bibit jagung dan dibagikan ke petani.(gel)