MANADOPOST.ID- Istilah sulit mengalahkan petahana atau incumbent di perhelatan pemilu dinilai hanya mitos saja. Hal itu ditegaskan Direktur Politician Academy, Bonggas Chandra. "Kalau baru akan maju di pileg, biasanya berpikir bahwa petahana itu kuat. Atau sulit mengalahkan petahana. Ternyata menurut saya ini hanya mitos," kata Bonggas dalam acara diskusi publik bertajuk Trend dan Tantangan Pileg dan Pilkada Serentak 2024 di Sulut, Selasa (29/3) di Manado. Dijelaskannya, hal ini dilihatnya lebih menjadi mitos karena ternyata yang namanya petahana terpilih kembali peluangnya kecil sekali. "Jika melihat hasil pileg yang lalu di tingkat provinsi (DPRD), hanya 16 petahana yang bertahan dari 45 kursi. Artinya hanya di angka 35,56 persen. Padahal dianggap petahana itu kuat sekali. Sudah punya gaji, diberikan program, dikasi pokir, dibiayai APBD dan segala macam. Tapi kok tak bisa di atas 80 persen. Harusnya lebih kaya, 80 persen dan muda terpilih kembali. Tapi ternyata tidak. Di Sulsel saja, di bawah 30 persen," bebernya. Kalau dilihat di level DPR RI dari dapil Sulut pada 2014, hanya ada 47 persen petahana yang terpilih kembali. Sedangkan 2019 sedikit peningkatan sekira 55 persen. "Artinya, petahana kuat itu hanya mitos saja. Nah, ini peluang untuk yang mau maju. Karena angka yang saya lihat di hampir seluruh provinsi itu, di bawah 50 persen untuk petahana terpilih kembali," terangnya. Di tingkat DPR RI dapil Sulut hanya dapat 1 petahana terpilih kembali dari 6 kursi. "Memang ada 3 yang tak maju kembali. Termasuk Pak Gubernur sekarang. Tapi kalau melihat angkanya, mereka yang terpilih kembali, tidak besar. Bahkan di bawah 50 persen," pungkasnya. (ando)