MANADOPOST.ID—Jika saat ini manusia dihantui Covid-19, ternak babi juga di Indonesia sedang diserang flu babi Afrika atau african swine fever (ASF). Untungnya di Sulawesi Utara (Sulut) wabah ini belum ditemukan. Diungkapkan Ketua Komisi II DPRD Sulut, karena Sulut masih bebas akan wabah ini, pemerintah dan instansi terkait harus lakukan langkah-langkah pencegahan.
“ASF ini sangat cepat penularannya pada ternak babi. Sudah ada beberapa provinsi di Indonesia yang terkontaminasi dengan wabah ini sehingga ratusan ribu ternak babi mati dalam waktu yang sangat singkat,” kata Cindy.
Menurutnya, karena Sulut masih bebas akan virus ini, pemerintah dan instansi teknis tak boleh lengah dan hanya harap-harap cemas saja. “Langkah yang nyata harus dilakukan. Pertama cari tahu penyebaran virus ini. Sangat cepat dan lewat berbagai medium,” ucap Cindy yang menjadi salah satu narasumber kegiatan yang digelar Balai Karantina Pertanian Kelas I Manado, kemarin.
Penularan virus ini, lanjutnya, bisa lewat pakaian manusia, kendaraan, atau juga pakan. “Langkah konkrit dan nyata harus distandarisasi oleh pemprov dan instansi terkait. Sembari mendorong balai karantina dan lainnya agar bersinergi mencegah ASF,” ujarnya.
Lebih jauh dia meminta pemerintah untuk makin percaya pada peternak lokal dengan tidak membawa orang luar daerah yang hanya datang mengambil keuntungan pada peternak lalu meninggalkan penyakit.
“Pemerintah harus melindungi masyarakat Sulut. Dengan bersihnya Sulut dari ASF Sulut, pasti banyak pihak yang melirik daerah kita. Mari berdayakan masyarakat Sulut. Toh, banyak yang mampu memproses dari daging mentah yang harganya di bawah, tapi dengan adanya penambahan nilai maka harganya bisa jadi lebih baik,” ujarnya.
Cindy pun meminta peternak tidak sembarangan membawa orang luar termasuk kendaraan dari luar daerah ke kandang.(gel)