MANADOPOST.ID- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulut, Meidy Tinangon memaparkan 4 tujuan digitalisasi Pemilu di hadapan mahasiswa FISIP Unsrat, Kamis (9/3).
Di hadapan 147 peserta kuliah umum yang bertajuk Efektivitas Digitalisasi Pemilu 2024 yang digelar Pusat Studi Kepemiluan Himaju Pemerintahan FISIP Unsrat, Tinangon mengatakan bahwa KPU tengah menggencarkan digitalisasi tahapan pemilu untuk mengurangi kerumitan di 2024.
“Semua tahapan pemilu diupayakan dilakukan digitalisasi. Kecuali untuk tahapan pemungutan suara,” katanya.
Dirinya memaparkan materi berjudul Menakar Efektivitas Digitalisasi dalam Penyelenggaraan Pemilu 2024. Disebutkannya, terdapat empat tujuan digitalisasi tahapan pemilu.
“Tujuan pertama adalah melaksanakan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam setiap tahapan pemilu,” terangnya.
Ada beberapa aplikasi yang telah disiapkan KPU untuk setiap tahapan. Untuk tahapan penyusunan peraturan, KPU punya JDIH online. Dan untuk tahapan pencalonan, ada aplikasi Silon.
“Pokoknya di setiap tahapan kita terapkan digitalisasi,” ucapnya.
Tujuan kedua, lanjutnya, meningkatkan pelayanan kepemiluan dengan memfokuskan pelayanan informasi publik lewat e-PPID.
Publik juga dapat mengakses data kepemiluan melalui situs opendata.kpu.go.id serta infopemilu.kpu.go.id.
“Tujuan ketiga yakni digitalisasi adalah meningkatkan partisipasi masyarakat. Untuk tujuan terakhir adalah menciptakan pemilu yang murah atau efisien,” paparnya.
Lebih jauh diterangkannya, penerapan digitalisasi di KPU dilaksanakan dengan dasar hukum Undang-undang Pemilu serta PKPU yang mengatur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik di lingkungan KPU.
“Berdasarkan PKPU SPBE, aplikasi di KPU ada yang sifatnya aplikasi umum dan aplikasi khusus,” tuturnya.
Diketahui, kuliah umum dibuka Dekan FISIP Unsrat, Novie Pijoh. Selain Tinangon, tampil juga sebagai Nara Sumber dosen kepemiluan Unsrat yang juga tenaga pakar kepemiluan KPU Ferry Liando, serta Anggota Bawaslu Sulut Supriyadi Pangelu.
Kuliah umum ditutup Ketua Jurusan Pemerintahan Welly Waworundeng. Nampak hadir juga beberapa dosen FISIP diantaranya mantan Ketua KPU Sulut Trielke Tulung dan mantan komisioner KPU Minahasa Wiesje Wilar, serta pengurus HIMAJU Pemerintahan dan Pusat Studi Kepemiluan. (ando)