MANADOPOST.ID- Laju dari tindakan kekerasan pada perempuan di Sulut mengalami peningkatan. Hal ini menjadi perhatian anggota DPRD Sulut, Sandra Rondonuwu.
Itu pun disampaikan politisi PDI Perjuangan itu dalam pembahasan LKPJ Gubernur 2021 antara Pansus DPRD bersama Pemprov, Rabu (13/4).
“Kita tahu dulu pernah ada dokter pertama, hakim pertama yang berasal dari Sulut. Bahkan banyak orang hebat berasal dari Sulut,” kata Saron sapaan akrabnya.
Tapi kemudian, dia menyesali bahwa lambat laun semua itu hanya menjadi catatan sejarah dari masyarakat Sulut.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
“Oleh karena kita melihat juga bagaimana perkembangan yang kita harapan perempuan-perempuan di Sulut mampu hadirkan generasi berlian,” ujarnya.
Akan tetapi dirinya pun menyoroti anggaran di Dinas Pemberdayaan Perempuan itu apakah cocok dengan yang harusnya lebih dilakukan dinas.
“Pak Sekprov, karena saya banyak terlibat dengan kegiatan-kegiatan perempuan di Sulut, yang saya tahu banyak perempuan membutuhkan kepedulian. Karena itu perhatian untuk kegiatan-kegiatan, termasuk anggaran di dinas terkait harus diberikan perhatian secara khusus. Karena anggaran terlalu minim. Dinas ini bisa bekerja maksimal apabila anggarannya memadai,” tutupnya. (ando)
MANADOPOST.ID- Laju dari tindakan kekerasan pada perempuan di Sulut mengalami peningkatan. Hal ini menjadi perhatian anggota DPRD Sulut, Sandra Rondonuwu.
Itu pun disampaikan politisi PDI Perjuangan itu dalam pembahasan LKPJ Gubernur 2021 antara Pansus DPRD bersama Pemprov, Rabu (13/4).
“Kita tahu dulu pernah ada dokter pertama, hakim pertama yang berasal dari Sulut. Bahkan banyak orang hebat berasal dari Sulut,” kata Saron sapaan akrabnya.
Tapi kemudian, dia menyesali bahwa lambat laun semua itu hanya menjadi catatan sejarah dari masyarakat Sulut.
“Oleh karena kita melihat juga bagaimana perkembangan yang kita harapan perempuan-perempuan di Sulut mampu hadirkan generasi berlian,” ujarnya.
Akan tetapi dirinya pun menyoroti anggaran di Dinas Pemberdayaan Perempuan itu apakah cocok dengan yang harusnya lebih dilakukan dinas.
“Pak Sekprov, karena saya banyak terlibat dengan kegiatan-kegiatan perempuan di Sulut, yang saya tahu banyak perempuan membutuhkan kepedulian. Karena itu perhatian untuk kegiatan-kegiatan, termasuk anggaran di dinas terkait harus diberikan perhatian secara khusus. Karena anggaran terlalu minim. Dinas ini bisa bekerja maksimal apabila anggarannya memadai,” tutupnya. (ando)