MANADOPOST.ID– Rapat dengar pendapat (RDP) yang dilakukan Komisi 4 DPRD Sulut bersama Disnaker Sulut dan keterwakilan organisasi buruh yakni KSPI dan FSPMI, Selasa (14/3) dibuat ricuh.
Kericuhan tersebut berawal dari Anggota DPRD Provinsi Sulut Melky Jakhin Pangemanan (MJP) yang tiba-tiba memasuki ruangan rapat.
Sebelumnya, di tempat terpisah, MJP menerima massa aksi unjuk rasa mahasiswa yang menolak Perppu Cipta Kerja di depan Gedung DPRD Provinsi Sulut.
Massa aksi berusaha masuk ke gedung DPRD Sulut untuk menyampaikan aspirasinya. Mahasiswa juga meminta untuk berdiskusi bersama Komisi 4 yang pada saat juga sedang lakukan RDP.
Para mahasiswa tidak diizinkan masuk ke gedung DPRD Sulut. Mengingat jumlahnya yang cukup banyak. MJP yang menerima aksi demo itu mencoba menawarkan masuk ke dalam kantor dengan kesepakatan diwakili oleh 3 orang setiap organisasi. Tawaran itu akhirnya disetujui.
Terpantau, MJP bersama perwakilan mahasiswa masuk ke ruangan RDP Komisi 4. Rapat pun terhenti sekitar 10 menit. MJP berusaha meminta pimpinan rapat yakni Ketua Komisi 4 Vonny Paat agar mengizinkan keterwakilan mahasiswa ikut dalam RDP.
Paat pun tidak menyetujui dan izinkan keterwakilan mahasiswa ikut dalam rapat tersebut. Kericuhan akhirnya terjadi. MJP terlihat kecewa dan langsung merespon dengan emosi. Disnaker Provinsi Sulut pun ikut diserang Ketua DPW PSI Sulut itu.
Sebab, Disnaker ikut bersuara meminta agenda bersama keterwakilan aksi untuk dijadwalkan kembali.
“Kalian tidak bekerja untuk rakyat. Kasihan mahasiswa demo dan tidak diterima. Apalagi ini urusan ketenagakerjaan. Disnaker juga jangan intervensi kerja DPRD. Kalian juga kerja tidak becus,” tegas MJP sembari menunjuk jarinya ke pihak Disnaker Provinsi Sulut yang saat itu dihadiri oleh Kepala Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Barto Pinontoan dan rekan-rekan Disnaker lainnya.
“Sekali lagi, kalian jangan seperti itu Disnaker. Jangan terlalu mengintervensi. Mereka (mahasiswa) juga masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi,” tegas MJP lagi.
MJP juga berdebat dengan peserta RDP dari perwakilan buruh. MJP sempat dilerai oleh rekan Anggota DPRD Mohammad Wongso dan Cindy Wurangian.
“Saya sangat kecewa karena perwakilan mahasiswa tidak dilayani. Padahal susah payah saya dan aparat kepolisian negosiasi dengan mereka. Ditambah lagi pihak Disnaker terkesan menghindari pertemuan dengan mahasiswa. Ini sikap pengecut dan tidak berpihak kepada rakyat,” sesalnya.
Dirinya juga menyesalkan ada pihak perwakilan buruh yang ikut RDP, namun seakan tidak mau ada keterwakilan mahasiswa yang hadir.
“Saya mau tegaskan bahwa tiga kali perwakilan buruh unjuk rasa saya yang terima, kawal dan perjuangkan aspirasi mereka sampai akhirnya difasilitasi pertemuan dengan DPRD,” pungkasnya.
Terpantau sampai demonstrasi berakhir, aspirasi dari aksi mahasiswa tidak tersampaikan. (ando)