25.4 C
Manado
Saturday, 25 March 2023

Varian Produk Captikus Bermunculan, Lombok Beri Dukungan

MANADOPOST.ID—Perhatian khusus diberikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Billy Lombok SH pada legalisasi produk minuman beralkohol (minol) berbahan dasar captikus.

Politikus Partai Demokrat ini mendukung penuh pemberdayaan petani captikus, khususnya yang berada di Minahasa Selatan. “Sudah banyak jenis minol yang berbahan captikus. Ada yang sejenis soju, bir, dan sekarang ada yang lebih maju, ada di Wanga. Jenisnya wiski, dinamai Wangae,” papar Lombok.

Menurutnya, usaha-usaha ini harus mendapat perhatian dari pemerintah. “Setidaknya petani harus merasakan, bukan hanya mereka pemilik modal besar. Local wisdom harus dirasakan manfaatnya oleh petani lokal,” tegasnya.

Misalnya, lanjut wakil rakyat dapil Minsel-Mitra ini, varietas minol yang mulai viral ini kandungannya harus didominasi captikus. Agar bisa menyerap produksi petani. “Jangan sampai yang diuntungkan hanya pengusaha saja,” tambah Lombok.

Baca Juga:  Ada Legislator Positif Covid-19, Kantor DPRD Sulut ‘Lockdown’ Lima Hari
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Dia menyarankan, dibentuk koperasi atau UMKM yang anggotanya adalah petani captikus sebagai pemasok bahan untuk pengusaha. Tujuannya, agar setiap produksi captikus bisa teregister dengan kode produksi yang dilengkapi dengan mutu dan kualitas terjamin. Di samping itu, peredarannya pun legal.

“Nanti itu akan terukur dalam jumlah produksi dan berapa yang didistribusikan jelas. Bakal diketahui kontribusi perpajakan daerah,” sebut Ketua Karang Taruna Sulut ini. Hanya saja, lanjut Lombok, ini baru bisa diterapkan jika sudah ada peraturan daerah (perda) soal captikus. “Jadi sudah ada usulan ranperda terkait minol dan hortikultura. Itu akan kita kawal agar bisa bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.(gel)

MANADOPOST.ID—Perhatian khusus diberikan Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Billy Lombok SH pada legalisasi produk minuman beralkohol (minol) berbahan dasar captikus.

Politikus Partai Demokrat ini mendukung penuh pemberdayaan petani captikus, khususnya yang berada di Minahasa Selatan. “Sudah banyak jenis minol yang berbahan captikus. Ada yang sejenis soju, bir, dan sekarang ada yang lebih maju, ada di Wanga. Jenisnya wiski, dinamai Wangae,” papar Lombok.

Menurutnya, usaha-usaha ini harus mendapat perhatian dari pemerintah. “Setidaknya petani harus merasakan, bukan hanya mereka pemilik modal besar. Local wisdom harus dirasakan manfaatnya oleh petani lokal,” tegasnya.

Misalnya, lanjut wakil rakyat dapil Minsel-Mitra ini, varietas minol yang mulai viral ini kandungannya harus didominasi captikus. Agar bisa menyerap produksi petani. “Jangan sampai yang diuntungkan hanya pengusaha saja,” tambah Lombok.

Baca Juga:  Dr Pasiak: Dampak Psikologis Covid-19 Lebih Berbahaya

Dia menyarankan, dibentuk koperasi atau UMKM yang anggotanya adalah petani captikus sebagai pemasok bahan untuk pengusaha. Tujuannya, agar setiap produksi captikus bisa teregister dengan kode produksi yang dilengkapi dengan mutu dan kualitas terjamin. Di samping itu, peredarannya pun legal.

“Nanti itu akan terukur dalam jumlah produksi dan berapa yang didistribusikan jelas. Bakal diketahui kontribusi perpajakan daerah,” sebut Ketua Karang Taruna Sulut ini. Hanya saja, lanjut Lombok, ini baru bisa diterapkan jika sudah ada peraturan daerah (perda) soal captikus. “Jadi sudah ada usulan ranperda terkait minol dan hortikultura. Itu akan kita kawal agar bisa bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.(gel)

Most Read

Artikel Terbaru