MANADOPOST.ID— Pada 25 September 2023, Roy Octavian Roring, James Sumendap, Tatong Bara, Evangeline Sasingen dan Depri Pontoh segera meletakkan masa jabatan sebagai Bupati/Wali Kota. Lima daerah yang mereka pimpin akan diisi oleh Penjabat hingga Pilkada November 2024 tahun depan.
Eva Sasingen yang menjabat Bupati Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) dan Roy Octavian Roring, Bupati Minahasa baru terhitung satu periode. Sementara James Sumendap, Bupati Minahasa Tenggara (Mitra), Tatong Bara, Wali Kota Kotamobagu dan Depri Pontoh, Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) sudah menjabat dua periode. Ketiganya tak lagi memiliki peluang bertaurng di Pilkada. Sedangkan Sasingen dan Roring masih mungkin bertarung lagi untuk periode berikut.
Lantas, apakah yang akan mereka lakukan setelah tak lagi menjabat? Setidaknya kini mulai tergambar ke mana arah politik James, Tatong dan Depri yang sudah mentok maju.
James, misalnya. Ketua DPC PDIP Mitra itu sudah sejak lama masuk line upa PDIP Sulut untuk selanjutnya bertarung ke DPR RI. Pria nyentrik yang juga memimpin sebagai Panglima Panji Yousa, PKB Sinode GMIM itu tidak pernah menolak penugasan partai.
‘’Saya siap lahir batin. Pokoknya di mana partai menugaskan, itu saya akan seriusi, kejar dan wujudkan sampai jadi,’’ tegas mantan pengacara ini. Masuknya James sebagai salah satu kandidat PDIP ke Senayan diyakini akan memperkuat ambisi partai banteng mengunci minimal 3, bahkan 4 kursi dari 6 kursi yang tersedia untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Sulut. ‘Sang Gladiator’ julukan terbaru James yang kini memanjangkan rambutnya, dikenal petarung yang tak pernah kenal kata menyerah apalagi mundur.
Niat James nyaris serupa dengan Tatong Bara. Perempuan asal Matali Kotamobagu Timur itu belakangan kian getol memasang baliho di kabupaten/kota tetangga. Ia secara tegas menyatakan diri akan maju sebagai calon anggota DPR RI dengan kendaraan Partai Nasdem.
Sebelumnya, Tatong adalah maskot PAN Kotamobagu dan Sulut. Yang juga membawanya merebut kursi wali kota Kotamobagu periode 2013-2018 dan 2018-2023. Belakangan ia memilih pindah ke Nasdem. hasil lompat pagar itu pun turut mendudukkan adik kandungnya Alfian Bara sebagai anggota DPRD Sulut utusan Nasdem.
Nah, yang tak kalah menarik adalah Depri Pontoh. Ketua DPW PPP Sulut ini juga melirik kursi legislatif pasca menanggalkan DB 1 H. Dua periode menjabat Bupati Bolmut dan satu periode mendampingi Hamdan Datunsolang sebagai wakil bupati, membuat Depri masih memiliki ambisi untuk tetap berada di tampuk kekuasaan. Akan tetapi ia tidak mengikuti langkah James dan Tatong yang memilih Senayan. Papa Adit, panggilannya, dikabarkan hanya akan maju sebagai calon anggota DPRD Bolmut. Sesuatu yang tidak sulit ia raih, mengingat statusnya sebagai mantan Bupati.
Bagaimana dengan Roy Roring? Eks birokrat yang sukses merebut kursi bupati Minahasa pada kesempatan kedua, itu kabarnya akan maju pula sebagai calon anggota legislatif. Hanya saja seperti Depri, ROR, singkatan namanya memilih Gedung Cengkih Kairagi, lokasi DPRD Sulut. Eks Kadis PU dan Pengairan Sulut ini tidak muluk-muluk. Ia tidak mengambil dapil Minahasa-Tomohon. Hampir pasti eks Manager Persma Manado era 90-an itu menjatuhkan pilihan ke Dapil Manado untuk ke DPRD Sulut.
Yang kemungkinan tetap akan bertarung lagi untuk kurdsi Bupati adalah Evangeline Sasingen. Istri Tonny Supit, anggota DPRD Sulut yang juga mantan Bupati Sitaro dua periode itu masih ingin berbakti di eksekutif hingga dua periode. Sebab, ia baru terpilih pada Pilkada 19 Dssember 2020 silam.
Dengan begitu, Eva Sasingen dan Jhon Palandung, wakil Bupati hanya akan rehat setahun dan kursinya sementara diduduki Penjabat Bupati, yang diambil dari pejabat Eselon II di Pemprov Sulut.
Nah, empat orang yang memilih akan bertarung lagi di legislatif, dipastikan tidak akan sampai menjabat sesuai tanggal berakhirnya jabatan mereka 25 September 2023. Sebab, pada 1 Mei sudah akan dimulai pendaftaran untuk caleg di berbagai tingkatan. Artinya=, paling telat nama James, Tatong, Depri maupun ROR sudah akan tercatat sebagai caleg dan masuk Daftar Calon Sementara (DCS) paling lambat Agustus 2023. Jika mengacu pada aturan, maka bupati/wali kota yang mendaftar sebagai caleg sudah harus melepas jabatan itu. Bila itu diterapkan maka hingga berakhir pada 25 September, kursi James kemungkinan akan diisi oleh Wakil Bupati sebagai pelaksana harian sampai kemudian Mendagri dan Gubernur Sulut menunjuk Pj Bupati per 25 September.
Setidaknya, wakil bupati/wakil wali kota empat orang ini akan naik status sebagai Pelaksana Tugas Bupati/Wali Kota minimal sebulan. Kecuali Eva Sasingen-Jhon Palandung, yang masih membidik Pilkada November 2024.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey dalam berbagai kesempatan menyebut bahwa ia sedang menyiapkan Pj Bupati/Wali Kota di empat kabupaten dan satu kota ini. ‘’Sedang kita godok. Nantinya akan dikirim ke Mnedagri untuk persetujuan. Jika sudah waktunya jabatan mereka selesai, Pj langsung dilantik dan akan bertugas hingga Pilkada 2024,’’ kata OD beberapa waktu lalu.
Siapa kandidat Pj di empat kabupaten dan satu kota itu? Dari bocoran yang diterima koran ini, untuk Mitra terdapat beberapa nama yang sudah tidak asing lagi. Ada James Tumiwa, Denny Mangala, Clay Dondokambey hingga Mecky Onibala. Begitu pun Minahasa, ada nama Denny Mangala dan Meski Onibala. Kotamobagu mencuat nama Abdullah Mokoginta dan Lukman Lapadengan, Bolmut muncul nama Dr Asripan Nani, Evans Liow dan Sitaro, kandidatnya antara lain Franky Manumpil, Ferry Sangian.(ril/jpg/mpg)