MANADOPOST.ID- Setiap pelaku perjalan yang masuk di Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi (Samrat), diwajibkan rapid test antigen.
Dari data yang disampaikan pihak Dinas Kesehatan Sulut, dari Bandara Sam Ratulangi terhitung Juli-Desember 2021, jumlah penumpang yang diperiksa ada 192.516. Dan yang positif antigen 322.
Komisi 4 DPRD Sulut pun meminta penggunaan pengalokasian anggaran dapat transparan dan dipertanggungjawabkan.
“Perlu ada transparansi data serta alokasi anggaran yang dikeluarkan,” kara personel Komisi 4, Melky J Pangemanan (MJP).
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Selain dari APBD Sulut, dalam penanganan pandemi covid ini, ada juga bantuan anggaran yang diberikan oleh Kementrian Kesehatan.
“Nah, yang digunakan dari APBD Sulut berapa? Sebab kalau dengan 192.516 penumpang yang masuk, rata-rata setiap hari ada seribuan. Ini kalau harga antigen Rp 90 ribu, anggaran tentu tidak sedikit yang dikeluarkan,” paparnya.
Untuk itu, kata MJP, bilamana kebijakan tersebut berdampak positif, maka kedepanya harus direncanakan dengan matang dan transparan dalam penggunaan anggaran.
“Bagaimana perencanaan ke depan dengan melihat kebijakan yang diambil. Kan akan dievaluasi juga apakah ini bisa menjamin dan pastikan kebijakan ini berdampak pada upaya tangani covid,” tutupnya. (ando)
MANADOPOST.ID- Setiap pelaku perjalan yang masuk di Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi (Samrat), diwajibkan rapid test antigen.
Dari data yang disampaikan pihak Dinas Kesehatan Sulut, dari Bandara Sam Ratulangi terhitung Juli-Desember 2021, jumlah penumpang yang diperiksa ada 192.516. Dan yang positif antigen 322.
Komisi 4 DPRD Sulut pun meminta penggunaan pengalokasian anggaran dapat transparan dan dipertanggungjawabkan.
“Perlu ada transparansi data serta alokasi anggaran yang dikeluarkan,” kara personel Komisi 4, Melky J Pangemanan (MJP).
Selain dari APBD Sulut, dalam penanganan pandemi covid ini, ada juga bantuan anggaran yang diberikan oleh Kementrian Kesehatan.
“Nah, yang digunakan dari APBD Sulut berapa? Sebab kalau dengan 192.516 penumpang yang masuk, rata-rata setiap hari ada seribuan. Ini kalau harga antigen Rp 90 ribu, anggaran tentu tidak sedikit yang dikeluarkan,” paparnya.
Untuk itu, kata MJP, bilamana kebijakan tersebut berdampak positif, maka kedepanya harus direncanakan dengan matang dan transparan dalam penggunaan anggaran.
“Bagaimana perencanaan ke depan dengan melihat kebijakan yang diambil. Kan akan dievaluasi juga apakah ini bisa menjamin dan pastikan kebijakan ini berdampak pada upaya tangani covid,” tutupnya. (ando)