30.4 C
Manado
Monday, 27 March 2023

OD: KEK Pariwisata Tuntas Desember, Bendungan Kuwkaw-Lolak Dipercepat Tahun Depan 

MANADOPOST.ID-Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, kembali menunjukkan pengaruhnya di pemerintah pusat. Orang kepercayaan dan kesayangan pemilik partai penguasa Megawati Soekarno Putri itu, berhasil melobi ke pusat agar mempercepat penyelesaian mega proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Pulisan, di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan pembangunan dua bandungan raksasa.

Yakni Bendungan Kuwil Kawangkoan (Kuwkaw) Minut dan Bedungan Lolak di Bolaang Mongondow. Gubernur saat ditanya Manado Post, mengaku, ini semua dilakukannya demi kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat Sulut.
“Saya dan masyarakat berharap bisa selesai secepatnya. Karena banyak sekali manfaat dari pembangunan KEK Pariwisata dan pembangunan dua bendungan ini nantinya, ” ujar OD, sapaan akrab Bendahara Umum DPP PDI-P ini.
Gubernur mengatakan, rapat dengan Pemerintah Pusat terkait perkembangan KEK sudah dilakukan. “Juga kita telah memaparkan perkembangan Pulisan Bay, KEK Likupang yang mengacu pada konsep smart and sustainable tourism yang mengangkat tentang alam dan kebudayaan Sulut. Itu semua telah direspon baik Pemerintah Pusat. Jadi memang Pemerintah Pusat saat ini tengah menggenjot pembangunan KEK Pariwisata Tanjung Pulisan, Likupang,” tuturnya.
Gubernur mengatakan, kondisi pembangunan KEK Likupang sudah hampir 70 persen selesai. “Mudah-mudahan di bulan depan atau Desember akhir tahun ini tuntas semua sehingga investor akan lebih gampang untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya membangun KEK yang ada di KEK Likupang. Dan Pemprov Sulut serta Pemkab Minut saat ini sedang gencar mempromosikan KEK Likupang dengan mengadakan beberapa kegiatan. Namun dengan kondisi pandemi ini mengakibatkan banyak hal yang terhambat menyangkut pariwisata. Tapi kita tetap optimis menjalankan sesuai protokol kesehatan, sehingga masyarakat dan para investor tetap mengenal Sulut,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Enoh Suharto Pranoto menyampaikan beberapa hal hasil evaluasi pembangunan KEK di Sulut. “Mulai dari perlu meningkatkan kinerja manajemen badan usaha di KEK Bitung dalam menghadirkan investasi. Juga perlu meningkatkan manajemen operasional KEK Likupang sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan baik. Dewan Nasional merekomendasikan kepada Dewan Kawasan untuk ditingkatkan manajemen operasionalnya sehingga betul-betul rencana aksi itu bisa dilaksanakan sesuai dengan target. Untuk masalah-masalah lain, saya sudah akan sampaikan agar bisa dirapatkan guna menggenjot dua KEK yang ada di Sulut,” tutupnya
BENDUNGAN
Begitu juga dengan bendungan. Gubernur lobi agar pembangunannya bisa selesai tahun depan. Sebab kalau sudah selesai, manfaatnya antara lain, bisa mengatasi bencana banjir . Sebab banjir sudah menjadi agenda tahunan di Kota Manado. Terjadi ketika curah hujan yang ekstrim dan debit air tidak lagi mampu ditampung oleh aliran sungai. Seperti banjir hebat yang terjadi pada awal tahun 2021 (16-17 Januari 2021). Akan tetapi, banjir tahun ini bukanlah yang terbesar di Kota Manado. Sejarah mencatat pada 14 Januari 2014 silam, terjadi bencana Banjir Bandang terbesar dengan memakan kerugian Rp1,871 triliun. Meliputi kerusakan semua infrastruktur di Manado, yaitu jalan, jembatan drainase, tanggul, sungai, dan sarana publik (Data Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo) sehingga mengakibatkan roda perekonomian di Ibukota Sulut waktu itu lumpuh total.
Belajar dari peristiwa banjir bandang 2014 tersebut, Gubernur Olly melakukan lobi tingkat tinggi di pusat. Hasilnya, Presiden Joko Widodo melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono langsung merealisasikan permohonan Gubernur Sulut.
Menurut Dirjen Sumber Daya Air Jarot Widyoko melalui Direktur Sungai dan Pantai Bob Lombogia, untuk mengatasi masalah banjir di Manado bahkan di Sulut, pemerintah pusat sementara ini melaksanakan pembangunan dua bendungan yaitu Bendungan Kuwil Kawangkoan (Kuwkaw) dan Bedungan Lolak.
Total anggarannya sejumlah Rp 3,54 triliun. Terdiri dari Rp. 1,65 triliun untuk pekerjaan konstruksi Bendungan Lolak paket I dan II, serta sejumlah Rp. 1,89 triliun untuk Pembangunan Bendungan Kuwkaw paket I, II dan III. Tujuannya bukan hanya mengatasi banjir, tetapi juga dapat menggerakkan roda perekonomian di Sulut.
Meski di tengah krisis pandemi yang belum juga usai, namun pembangunan dua bendungan yang dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi I (BWSS I) terus dikebut. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko melalui Direktur Bendungan dan Danau Airlangga Mardjono sebelumnya menyebutkan bahwa program pembangunan Bendungan Lolak maupun Kuwkaw akan terus berjalan sesuai fungsi utama yang dirancang masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas. “Bendungan Kuwil Paket Tiga akan dimulai tahun ini, dengan fungsi utama sesuai dengan tugas dan fungsi Ditjen Sumber Daya Air (SDA). Yaitu: konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air,” ungkap Mardjono.
Ditambahkan pula bahwa Bendungan Lolak ditargetkan selesai tahun ini dan rencananya diresmikan oleh Presiden Jokowi. “Kita targetkan bisa mulai di impounding akhir tahun ini dan diresmikan tahun depan oleh Bapak Presiden,” jelas Mardjono.
Sejalan dengan itu menurut Kepala BWSS I, I Komang Sudana bahwa penyelesaian bendungan merupakan program prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan ditahun 2022. “Ada 26 paket terdiri dari pekerjaan konstruksi dan konsultasi untuk dikerjakan ditahun 2022. Antara lain lanjutan paket Bendungan Kuwil dan Lolak. Bendungan Lolak ada usulan pekerjaan sampai dengan Maret untuk paket dua hingga bendungan di impounding dan diresmikan. Itu dananya akan direkonstruksi. Sedangkan Bendungan Kuwil baik paket satu dan dua, dana dan fisiknya itu selesai tahun ini, paket tiganya nanti tinggal menunggu dari pokja BP2JK”.
Sementara itu menurut Radityo Pratama Project Manajer PT Nindya Karya proyek Bendungan Kuwkaw Paket II mengungkapkan bahwa pihaknya akan berusaha maksimal untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, mutu dan biaya, juga telah siap mengerjakan paket III dimana PT. WIKA Kerja Sama Operasional (Kso) dengan PT. NK. “Kami berupaya semaksimal mungkin untuk penyelesaian Bendungan Kuwil. Saat ini sisa pekerjaan utama yaitu menyelesaikan plugging (penutupan pembetonan terowongan pengelak) primer di Intake, penyelesaian pekerjaan hidromekanikal dan finishing/perapihan di spillway dan kawasan wisata waruga. Saat ini progress 99,3 persen dan untuk kelanjutan Paket III, kami sudah mempersiapkan semua sumber daya yang diperlukan. Sehingga begitu paket III kontrak, kami akan berupaya untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, mutu dan biaya agar target impounding Bendungan Kuwkaw pada 2022 dapat tercapai,” papar Pratama.
Sebelumnya menurut Project Manajer PT. WIKA Proyek Bendungan Kuwil Paket I, Bismayaode mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya menyelesaikan proyek Bendungan Kuwkaw. “Pada pertengahan November ini, progres paket I Bendungan Kuwkaw sudah 94 persen,” jelas Bisma.
Terpisah Superintendent PT. PP Proyek Bendungan Lolak Darwis Faky mengatakan bahwa hingga bulan November 2021, progres pekerjaan Bendungan Lolak sudah mencapai 85 persen dan penggenangan air akan dilakukan di Bulan Desember mendatang.
“Progres pekerjaan fisik sudah mencapai 85 persen per November 2021 dan Impounding atau Penggenangan Air berkapasitas 18 juta meter kubik akan dilaksanakan di akhir Desember 2021 ini,” ungkap Faky.

Baca Juga:  BWSS I Seriusi Penuntasan Banjir Manado

Diketahui Bendungan Kuwkaw memiliki beberapa fungsi penting yaitu, untuk mereduksi banjir sebesar 282,18 meter kubik per detik, juga sebagai sarana penyedia air baku sebesar 4,5 meter kubik per detik. Sedangkan Bendungan Lolak untuk mengendalikan banjir di Kecamatan Lolak, juga untuk sarana irigasi pada 2.000 hektar lahan potensial di areal sekitar bendungan dan sebagai sumber Air baku 500 liter per detik.
Fungsi lainnya kedua bendungan ini juga dirancang sebagai sumber energi listrik dan utamanya sebagai kawasan pariwisataguna meningkatkan roda perekonomian di daerah Nyiur Melambai.(des/ewa/gnr)

MANADOPOST.ID-Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, kembali menunjukkan pengaruhnya di pemerintah pusat. Orang kepercayaan dan kesayangan pemilik partai penguasa Megawati Soekarno Putri itu, berhasil melobi ke pusat agar mempercepat penyelesaian mega proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Pulisan, di Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dan pembangunan dua bandungan raksasa.

Yakni Bendungan Kuwil Kawangkoan (Kuwkaw) Minut dan Bedungan Lolak di Bolaang Mongondow. Gubernur saat ditanya Manado Post, mengaku, ini semua dilakukannya demi kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat Sulut.
“Saya dan masyarakat berharap bisa selesai secepatnya. Karena banyak sekali manfaat dari pembangunan KEK Pariwisata dan pembangunan dua bendungan ini nantinya, ” ujar OD, sapaan akrab Bendahara Umum DPP PDI-P ini.
Gubernur mengatakan, rapat dengan Pemerintah Pusat terkait perkembangan KEK sudah dilakukan. “Juga kita telah memaparkan perkembangan Pulisan Bay, KEK Likupang yang mengacu pada konsep smart and sustainable tourism yang mengangkat tentang alam dan kebudayaan Sulut. Itu semua telah direspon baik Pemerintah Pusat. Jadi memang Pemerintah Pusat saat ini tengah menggenjot pembangunan KEK Pariwisata Tanjung Pulisan, Likupang,” tuturnya.
Gubernur mengatakan, kondisi pembangunan KEK Likupang sudah hampir 70 persen selesai. “Mudah-mudahan di bulan depan atau Desember akhir tahun ini tuntas semua sehingga investor akan lebih gampang untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya membangun KEK yang ada di KEK Likupang. Dan Pemprov Sulut serta Pemkab Minut saat ini sedang gencar mempromosikan KEK Likupang dengan mengadakan beberapa kegiatan. Namun dengan kondisi pandemi ini mengakibatkan banyak hal yang terhambat menyangkut pariwisata. Tapi kita tetap optimis menjalankan sesuai protokol kesehatan, sehingga masyarakat dan para investor tetap mengenal Sulut,” ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Enoh Suharto Pranoto menyampaikan beberapa hal hasil evaluasi pembangunan KEK di Sulut. “Mulai dari perlu meningkatkan kinerja manajemen badan usaha di KEK Bitung dalam menghadirkan investasi. Juga perlu meningkatkan manajemen operasional KEK Likupang sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan baik. Dewan Nasional merekomendasikan kepada Dewan Kawasan untuk ditingkatkan manajemen operasionalnya sehingga betul-betul rencana aksi itu bisa dilaksanakan sesuai dengan target. Untuk masalah-masalah lain, saya sudah akan sampaikan agar bisa dirapatkan guna menggenjot dua KEK yang ada di Sulut,” tutupnya
BENDUNGAN
Begitu juga dengan bendungan. Gubernur lobi agar pembangunannya bisa selesai tahun depan. Sebab kalau sudah selesai, manfaatnya antara lain, bisa mengatasi bencana banjir . Sebab banjir sudah menjadi agenda tahunan di Kota Manado. Terjadi ketika curah hujan yang ekstrim dan debit air tidak lagi mampu ditampung oleh aliran sungai. Seperti banjir hebat yang terjadi pada awal tahun 2021 (16-17 Januari 2021). Akan tetapi, banjir tahun ini bukanlah yang terbesar di Kota Manado. Sejarah mencatat pada 14 Januari 2014 silam, terjadi bencana Banjir Bandang terbesar dengan memakan kerugian Rp1,871 triliun. Meliputi kerusakan semua infrastruktur di Manado, yaitu jalan, jembatan drainase, tanggul, sungai, dan sarana publik (Data Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo) sehingga mengakibatkan roda perekonomian di Ibukota Sulut waktu itu lumpuh total.
Belajar dari peristiwa banjir bandang 2014 tersebut, Gubernur Olly melakukan lobi tingkat tinggi di pusat. Hasilnya, Presiden Joko Widodo melalui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono langsung merealisasikan permohonan Gubernur Sulut.
Menurut Dirjen Sumber Daya Air Jarot Widyoko melalui Direktur Sungai dan Pantai Bob Lombogia, untuk mengatasi masalah banjir di Manado bahkan di Sulut, pemerintah pusat sementara ini melaksanakan pembangunan dua bendungan yaitu Bendungan Kuwil Kawangkoan (Kuwkaw) dan Bedungan Lolak.
Total anggarannya sejumlah Rp 3,54 triliun. Terdiri dari Rp. 1,65 triliun untuk pekerjaan konstruksi Bendungan Lolak paket I dan II, serta sejumlah Rp. 1,89 triliun untuk Pembangunan Bendungan Kuwkaw paket I, II dan III. Tujuannya bukan hanya mengatasi banjir, tetapi juga dapat menggerakkan roda perekonomian di Sulut.
Meski di tengah krisis pandemi yang belum juga usai, namun pembangunan dua bendungan yang dilaksanakan Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi I (BWSS I) terus dikebut. Direktur Jenderal Sumber Daya Air Jarot Widyoko melalui Direktur Bendungan dan Danau Airlangga Mardjono sebelumnya menyebutkan bahwa program pembangunan Bendungan Lolak maupun Kuwkaw akan terus berjalan sesuai fungsi utama yang dirancang masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas. “Bendungan Kuwil Paket Tiga akan dimulai tahun ini, dengan fungsi utama sesuai dengan tugas dan fungsi Ditjen Sumber Daya Air (SDA). Yaitu: konservasi SDA, pendayagunaan SDA dan pengendalian daya rusak air,” ungkap Mardjono.
Ditambahkan pula bahwa Bendungan Lolak ditargetkan selesai tahun ini dan rencananya diresmikan oleh Presiden Jokowi. “Kita targetkan bisa mulai di impounding akhir tahun ini dan diresmikan tahun depan oleh Bapak Presiden,” jelas Mardjono.
Sejalan dengan itu menurut Kepala BWSS I, I Komang Sudana bahwa penyelesaian bendungan merupakan program prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan ditahun 2022. “Ada 26 paket terdiri dari pekerjaan konstruksi dan konsultasi untuk dikerjakan ditahun 2022. Antara lain lanjutan paket Bendungan Kuwil dan Lolak. Bendungan Lolak ada usulan pekerjaan sampai dengan Maret untuk paket dua hingga bendungan di impounding dan diresmikan. Itu dananya akan direkonstruksi. Sedangkan Bendungan Kuwil baik paket satu dan dua, dana dan fisiknya itu selesai tahun ini, paket tiganya nanti tinggal menunggu dari pokja BP2JK”.
Sementara itu menurut Radityo Pratama Project Manajer PT Nindya Karya proyek Bendungan Kuwkaw Paket II mengungkapkan bahwa pihaknya akan berusaha maksimal untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, mutu dan biaya, juga telah siap mengerjakan paket III dimana PT. WIKA Kerja Sama Operasional (Kso) dengan PT. NK. “Kami berupaya semaksimal mungkin untuk penyelesaian Bendungan Kuwil. Saat ini sisa pekerjaan utama yaitu menyelesaikan plugging (penutupan pembetonan terowongan pengelak) primer di Intake, penyelesaian pekerjaan hidromekanikal dan finishing/perapihan di spillway dan kawasan wisata waruga. Saat ini progress 99,3 persen dan untuk kelanjutan Paket III, kami sudah mempersiapkan semua sumber daya yang diperlukan. Sehingga begitu paket III kontrak, kami akan berupaya untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, mutu dan biaya agar target impounding Bendungan Kuwkaw pada 2022 dapat tercapai,” papar Pratama.
Sebelumnya menurut Project Manajer PT. WIKA Proyek Bendungan Kuwil Paket I, Bismayaode mengungkapkan bahwa pihaknya terus berupaya menyelesaikan proyek Bendungan Kuwkaw. “Pada pertengahan November ini, progres paket I Bendungan Kuwkaw sudah 94 persen,” jelas Bisma.
Terpisah Superintendent PT. PP Proyek Bendungan Lolak Darwis Faky mengatakan bahwa hingga bulan November 2021, progres pekerjaan Bendungan Lolak sudah mencapai 85 persen dan penggenangan air akan dilakukan di Bulan Desember mendatang.
“Progres pekerjaan fisik sudah mencapai 85 persen per November 2021 dan Impounding atau Penggenangan Air berkapasitas 18 juta meter kubik akan dilaksanakan di akhir Desember 2021 ini,” ungkap Faky.

Baca Juga:  OD-SK Hebat, di Tengah Pandemi Covid-19, Ekonomi Sulut Tumbuh 8,49 Persen

Diketahui Bendungan Kuwkaw memiliki beberapa fungsi penting yaitu, untuk mereduksi banjir sebesar 282,18 meter kubik per detik, juga sebagai sarana penyedia air baku sebesar 4,5 meter kubik per detik. Sedangkan Bendungan Lolak untuk mengendalikan banjir di Kecamatan Lolak, juga untuk sarana irigasi pada 2.000 hektar lahan potensial di areal sekitar bendungan dan sebagai sumber Air baku 500 liter per detik.
Fungsi lainnya kedua bendungan ini juga dirancang sebagai sumber energi listrik dan utamanya sebagai kawasan pariwisataguna meningkatkan roda perekonomian di daerah Nyiur Melambai.(des/ewa/gnr)

Most Read

Artikel Terbaru