MANADOPOST.ID— Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Utara (Sulut) Steve Kepel menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia Novia Widyaningtyas dan tim di Kantor Gubernur Sulut, Rabu (1/3) kemarin.
Kedatangan Novia Widyaningtyas dan tim ke Sulut adalah untuk Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Sub Nasional Provinsi Sulut.
Widyaningtyas mengatakan, Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang menyatakan sektor FOLU akan mencapai kondisi Net Sink pada tahun 2030.
“Selain pemerintah pusat, pemerintah daerah juga diharapkan dapat berperan aktif sebagai pemangku kebijakan di daerah, serta dapat mendorong percepatan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di tingkat daerah,” katanya.
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
Novia menjelaskan, Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui tingkat serapan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030, akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi.
“Sektor kehutanan memiliki porsi terbesar di dalam target penurunan emisi gas rumah kaca, dengan berkontribusi sekitar 60 persen dalam pemenuhan target netral karbon atau net-zero emission,” jelasnya.
Sementara itu, mewakili Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, Sekprov Sulut Steve Kepel berharap Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta para stakeholder terus bersinergi.
“Tentunya untuk melindungi, melestarikan dan memulihkan alam dan ekosistem di tengah proses pembangunan yang tengah gencar dilakukan pemerintah dalam rangka mendongkrak perekonomian di Sulawesi Utara,” pungkasnya. (ewa/gel)
MANADOPOST.ID— Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Utara (Sulut) Steve Kepel menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia Novia Widyaningtyas dan tim di Kantor Gubernur Sulut, Rabu (1/3) kemarin.
Kedatangan Novia Widyaningtyas dan tim ke Sulut adalah untuk Sosialisasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Sub Nasional Provinsi Sulut.
Widyaningtyas mengatakan, Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang menyatakan sektor FOLU akan mencapai kondisi Net Sink pada tahun 2030.
“Selain pemerintah pusat, pemerintah daerah juga diharapkan dapat berperan aktif sebagai pemangku kebijakan di daerah, serta dapat mendorong percepatan Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di tingkat daerah,” katanya.
Novia menjelaskan, Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui tingkat serapan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan pada tahun 2030, akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi.
“Sektor kehutanan memiliki porsi terbesar di dalam target penurunan emisi gas rumah kaca, dengan berkontribusi sekitar 60 persen dalam pemenuhan target netral karbon atau net-zero emission,” jelasnya.
Sementara itu, mewakili Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, Sekprov Sulut Steve Kepel berharap Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta para stakeholder terus bersinergi.
“Tentunya untuk melindungi, melestarikan dan memulihkan alam dan ekosistem di tengah proses pembangunan yang tengah gencar dilakukan pemerintah dalam rangka mendongkrak perekonomian di Sulawesi Utara,” pungkasnya. (ewa/gel)