25.4 C
Manado
Friday, 24 March 2023

Antisipasi Demam Afrika, Pemprov Tak Izinkan 3 Ton Babi Masuk Sulut

MANADOPOST.ID- Upaya mencegah penyakit demam Afika pada babi atau African Swine Fever (ASF) masuk ke Sulawesi Utara (Sulut), terus dilakukan pemerintah provinsi (pemprov). Beberapa titik pos pemantau lalu lintas ternak, disiapkan guna mencegah adanya daging babi maupun ternak babi hidup dari luar Tanah Bumi Nyiur Melambai untuk masuk ke Sulut.

Hal tersebut terbukti dengan tak diizinkannya 3 ton babi hidup yang berasal dari Sulawesi Tengah (Sulteng) masuk ke Sulut. Kebijakan tersebut tertuang dalam Instruksi Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dengan Nomor 524 3/21.5138/sekr DPPD Tentang Pencegahan Penyakit ASF di Provinsi Sulut.

Pemprov Sulut melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Daerah Sulut, tak mengizinkan 3 ton babi hidup untuk masuk Sulut. Kejadian itu terjadi di check point Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).

Baca Juga:  Wow, Carol Senduk - Edwin Roring Menghadap Gubernur OD

Pencegahan tersebut dilakukan berkat koordinasi Polres Bolmut, Distanak Daerah Sulut serta Kabupaten Bolmut. Sebelumnya, Gubernur Sulut Olly Dondokambey (OD), menginstruksikan seluruh kepala daerah di Sulut untuk mengantisipasi pencegahan penyakit ASF. Sebab, penyakit tersebut telah menimpa babi di luar Tanah Bumi Nyiur Melambai.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

“Kita tak izinkan 3 ton babi hidup yang akan masuk Sulut lewat perbatasan Sulut-Gorontalo. Di Bolmut, muatan daging babi hidup tersebut kita suruh putar balik dan tidak diizinkan masuk. Karena kan kita sudah siapkan cek poin di Bolmut, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dan Bolaang Mongondow (Bolmong). Kebijakan ini akan kita pantau tegas,” katanya.

Gubernur OD mengatakan tidak diizinkannya 3 ton babi hidup masuk ke Sulut, karena adanya penularan ASF yang masif. “Kalau ASF ini masuk ke Sulut, pasti populasi ternak babi kita di Sulut akan terancam. Berkaca dari pengalaman di daerah lain, bagaimana ASF menyerang ternak babi. Karena itu kita ketat menerapkan edaran yang telah diterbitkan. Nanti kebijakan ini akan kita evaluasi secara rutin, untuk memantau perkembangan penularan ASF,” imbuhnya.

Baca Juga:  Sampai Akhir Tahun, Pemprov Kejar Herd Immunity

Di sisi lain, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw menegaskan instruksi tersebut untuk mengantisipasi masuknya penyakit ASF ke Sulut. “Sulut sendiri aman. Tapi untuk mengantisipasinya juga sudah mulai sekarang ada check point di Bolmong, Bolmut dan Bolsel. Babi di Sulut, hingga saat ini masih aman. Kendati demikian antisipasi harus dilakukan sesuai dengan instruksi Gubernur Sulut. Ekspor babi di Sulut cukup tinggi. Jangan sampai penyakit ASF dari luar daerah masuk ke Sulut,” kuncinya. (ewa)

MANADOPOST.ID- Upaya mencegah penyakit demam Afika pada babi atau African Swine Fever (ASF) masuk ke Sulawesi Utara (Sulut), terus dilakukan pemerintah provinsi (pemprov). Beberapa titik pos pemantau lalu lintas ternak, disiapkan guna mencegah adanya daging babi maupun ternak babi hidup dari luar Tanah Bumi Nyiur Melambai untuk masuk ke Sulut.

Hal tersebut terbukti dengan tak diizinkannya 3 ton babi hidup yang berasal dari Sulawesi Tengah (Sulteng) masuk ke Sulut. Kebijakan tersebut tertuang dalam Instruksi Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dengan Nomor 524 3/21.5138/sekr DPPD Tentang Pencegahan Penyakit ASF di Provinsi Sulut.

Pemprov Sulut melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Daerah Sulut, tak mengizinkan 3 ton babi hidup untuk masuk Sulut. Kejadian itu terjadi di check point Kecamatan Pinogaluman, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).

Baca Juga:  2023 Olly-Steven Target Angka Kemiskinan Turun Sampai 5,93

Pencegahan tersebut dilakukan berkat koordinasi Polres Bolmut, Distanak Daerah Sulut serta Kabupaten Bolmut. Sebelumnya, Gubernur Sulut Olly Dondokambey (OD), menginstruksikan seluruh kepala daerah di Sulut untuk mengantisipasi pencegahan penyakit ASF. Sebab, penyakit tersebut telah menimpa babi di luar Tanah Bumi Nyiur Melambai.

“Kita tak izinkan 3 ton babi hidup yang akan masuk Sulut lewat perbatasan Sulut-Gorontalo. Di Bolmut, muatan daging babi hidup tersebut kita suruh putar balik dan tidak diizinkan masuk. Karena kan kita sudah siapkan cek poin di Bolmut, Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dan Bolaang Mongondow (Bolmong). Kebijakan ini akan kita pantau tegas,” katanya.

Gubernur OD mengatakan tidak diizinkannya 3 ton babi hidup masuk ke Sulut, karena adanya penularan ASF yang masif. “Kalau ASF ini masuk ke Sulut, pasti populasi ternak babi kita di Sulut akan terancam. Berkaca dari pengalaman di daerah lain, bagaimana ASF menyerang ternak babi. Karena itu kita ketat menerapkan edaran yang telah diterbitkan. Nanti kebijakan ini akan kita evaluasi secara rutin, untuk memantau perkembangan penularan ASF,” imbuhnya.

Baca Juga:  Dilobi Gubernur OD, 72 Negara Ini Masuk Sulut Tanpa Ribet

Di sisi lain, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw menegaskan instruksi tersebut untuk mengantisipasi masuknya penyakit ASF ke Sulut. “Sulut sendiri aman. Tapi untuk mengantisipasinya juga sudah mulai sekarang ada check point di Bolmong, Bolmut dan Bolsel. Babi di Sulut, hingga saat ini masih aman. Kendati demikian antisipasi harus dilakukan sesuai dengan instruksi Gubernur Sulut. Ekspor babi di Sulut cukup tinggi. Jangan sampai penyakit ASF dari luar daerah masuk ke Sulut,” kuncinya. (ewa)

Most Read

Artikel Terbaru