25.4 C
Manado
Saturday, 25 March 2023

Bertemu Ketum FKUB Indonesia, Wagub Kandouw Pastikan Miniatur Kerukunan Terawat

MANADOPOST.ID – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang merupakan miniatur kerukunan di Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri. Dengan terawatnya kerukunan di Tanah Bumi Nyiur Melambai ini, membuat Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia, Ratu Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet secara langsung mengunjungi Sulut.

Ketua FKUB Indonesia Ratu Ida, diterima langsung Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Kamis (16/3) sore. Pertemuan Wagub Kandouw bersama Agung Putra Sukahet berlangsung hangat dan penuh keakraban. Membicarakan bagaimana merawat kerukunan dan keharmonisan di Indonesia dan Sulut khususnya.

Ketika diwawancarai, Ratu Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan, sebagai Ketum Asosiasi FKUB Indonesia bersama Wasekjen Presiden Asosiasi Klub Indonesia membicarakan mengenai bagaimana kita menjaga kerukunan bangsa dan negara ini. “Dan untuk Sulut tetap menjaga merawat kerukunan Sulut ini agar tetap rukun,” katanya.

Baca Juga:  Wuling Kumala Salurkan Sembako dan Hadirkan Program Service Mobil untuk Korban Banjir di Manado

Sesuai dengan amanat perjanjian bangsa Indonesia ini menurut Ratu Ida, harus dipelihara di dalam moderasi beragama. “Itu adalah penghormatan kepada kearifan-kearifan lokal, tradisi. Oleh karena itu supaya tetap aman. Papua kita pelihara sebagai Papua, Ambon sebagai Ambon, Sulut, sebagai Sulut, Minahasa sebagai Minahasa, Bali sebagai Bali, Jawa sebagai Jawa, Aceh sebagai Aceh, Padang sebagai Padang, itu intinya. Jadi supaya dijaga dipelihara satu kerukunan,” terangnya.

1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile

Selain itu katanya, Karakter ciri Sulut itu menurut Ratu Ida, tetap menjadi Sulut. Ciri Minahasa harus tetap ciri karakter Minahasa di Sulut. “Di situlah sebenarnya menjaga NKRI dan Pancasila itu. Indonesia dan Sulut sangat bergantung kepada kerukunan dan keharmonisan. Karena itu tetap jaga kerukunan di Sulut. Karen Sulut ini miniatur kerukunan di Indonesia,” imbuhnya.

Baca Juga:  Bikin Geleng Kepala! Remaja 14 Tahun Bacok Tukang Bengkel Gara-gara Ini

Ditempat yang sama, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw menyatakan apresiasi terhadap Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia dan menegaskan komitmen Pak Gubernur Olly Dondokambey dan dirinya serta segenap warga Sulut sangat menjaga kerukunan, toleransi dan keragaman yang ada di daerah ini dengan saling menghargai dan menghormati antara sesama manusia dan kepercayaan masing-masing.

“Selain itu budaya dan kearifan lokal tetap dijaga dan dilestarikan sebagai kebanggaan daerah yang menjadi bagian-bagian penting penopang kesatuan NKRI. Dan saya juga memastikan kepada Pak Ketum FKUB Indonesia, bahwa miniatur kerukunan di Sulut ini terus terjaga. Bahkan awet. Dan bukan lagi hal baru. Ini sudah terpelihara dari masa ke masa. Tetapi Pemprov Sulut tidak duduk diam, dan terus secara terus-menerus bahwa kerukunan ini harus tetap terpelihara di masyarakat,” tandasnya. (ewa)

MANADOPOST.ID – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang merupakan miniatur kerukunan di Indonesia, menjadi daya tarik tersendiri. Dengan terawatnya kerukunan di Tanah Bumi Nyiur Melambai ini, membuat Ketua Umum (Ketum) Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia, Ratu Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet secara langsung mengunjungi Sulut.

Ketua FKUB Indonesia Ratu Ida, diterima langsung Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, Kamis (16/3) sore. Pertemuan Wagub Kandouw bersama Agung Putra Sukahet berlangsung hangat dan penuh keakraban. Membicarakan bagaimana merawat kerukunan dan keharmonisan di Indonesia dan Sulut khususnya.

Ketika diwawancarai, Ratu Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet mengatakan, sebagai Ketum Asosiasi FKUB Indonesia bersama Wasekjen Presiden Asosiasi Klub Indonesia membicarakan mengenai bagaimana kita menjaga kerukunan bangsa dan negara ini. “Dan untuk Sulut tetap menjaga merawat kerukunan Sulut ini agar tetap rukun,” katanya.

Baca Juga:  Bikin Geleng Kepala! Remaja 14 Tahun Bacok Tukang Bengkel Gara-gara Ini

Sesuai dengan amanat perjanjian bangsa Indonesia ini menurut Ratu Ida, harus dipelihara di dalam moderasi beragama. “Itu adalah penghormatan kepada kearifan-kearifan lokal, tradisi. Oleh karena itu supaya tetap aman. Papua kita pelihara sebagai Papua, Ambon sebagai Ambon, Sulut, sebagai Sulut, Minahasa sebagai Minahasa, Bali sebagai Bali, Jawa sebagai Jawa, Aceh sebagai Aceh, Padang sebagai Padang, itu intinya. Jadi supaya dijaga dipelihara satu kerukunan,” terangnya.

Selain itu katanya, Karakter ciri Sulut itu menurut Ratu Ida, tetap menjadi Sulut. Ciri Minahasa harus tetap ciri karakter Minahasa di Sulut. “Di situlah sebenarnya menjaga NKRI dan Pancasila itu. Indonesia dan Sulut sangat bergantung kepada kerukunan dan keharmonisan. Karena itu tetap jaga kerukunan di Sulut. Karen Sulut ini miniatur kerukunan di Indonesia,” imbuhnya.

Baca Juga:  Nelayan-Petani Bakal Dapat Modal Produksi

Ditempat yang sama, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw menyatakan apresiasi terhadap Ketua Umum Asosiasi FKUB Indonesia dan menegaskan komitmen Pak Gubernur Olly Dondokambey dan dirinya serta segenap warga Sulut sangat menjaga kerukunan, toleransi dan keragaman yang ada di daerah ini dengan saling menghargai dan menghormati antara sesama manusia dan kepercayaan masing-masing.

“Selain itu budaya dan kearifan lokal tetap dijaga dan dilestarikan sebagai kebanggaan daerah yang menjadi bagian-bagian penting penopang kesatuan NKRI. Dan saya juga memastikan kepada Pak Ketum FKUB Indonesia, bahwa miniatur kerukunan di Sulut ini terus terjaga. Bahkan awet. Dan bukan lagi hal baru. Ini sudah terpelihara dari masa ke masa. Tetapi Pemprov Sulut tidak duduk diam, dan terus secara terus-menerus bahwa kerukunan ini harus tetap terpelihara di masyarakat,” tandasnya. (ewa)

Most Read

Artikel Terbaru