MANADO— Hasil evaluasi pergerakan penumpang yang menggunakan jasa transportasi udara lewat Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado selama periode libur natal dan tahun baru menunjukan penurunan yang signifikan. Hal ini diungkapkan General Manager Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado Minggus Gandeguai. “Selama 18 hari masa posko Natal dan Tahun Baru atau mulai 18 Desember 2020 hingga 4 Januari kemarin, terjadi penurunan jumlah pergerakan penumpang hingga 50 persen atau berjumlah 62.929 saja, yang jika dibandingkan dengan periode posko sebelumnya yang mencapai 126.888 penumpang,” bebernya. Dia melanjutkan, pergerakan pesawat pun mengalami penurunan hingga 27 persen dengan total 856 penerbangan sedangkan periode tahun sebelumnya mencapai 1.169 penerbangan. “Masih terlihat penurunan jumlah pergerakan baik pesawat maupun penumpang pada periode libur Nataru tahun ini. Adapun rata-rata pergerakan pesawat sejak H-7 Natal hingga H+3 Tahun Baru sekitar 47 pergerakan, sedangkan rata-rata pergerakan penumpang tiba dan berangkat sebesar 3.496 yang mana tahun sebelumnya mencapai 7.049 pergerakan penumpang,” timpanya. Lanjutnya, meski terjadi penurunan dari sisi pergerakan penumpang dan pesawat, namun pergerakan kargo menunjukkan pertumbuhan yang positif. “Berbeda dengan pergerakan penumpang dan pesawat, pada pergerakan kargo terjadi peningkatan hingga 17 persen atau sebesar 905 ton dibandingkan tahun lalu sebesar 772 ton,” sebutnya. Minggus menilai masyarakat yang tidak dapat berpergian nampaknya lebih memilih untuk mengirimkan kargo, hal ini terlihat pada pergerakan kargo yang didominasi kargo in-coming yang mencapai 677 ton. “Namun jika dibandingkan dengan bulan November 2020, terlihat peningkatan jumlah pergerakan yang mencapai 19 persen pada bulan Desember 2020 atau sejumlah 101.984 pax yang tiba dan berangkat melalui Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado,” pungkasnya. (asr)