MANADOPOST.ID - Pengadaan lahan untuk jalan penghubung Bandara Sam Ratulangi Manado ke Likupang, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) terus berproses. Bahkan pengadaan lahan untuk jalan penghubung tersebut hampir tuntas. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Daerah Sulawesi Utara (Sulut) Steve Kepel, Rabu (30/6) kemarin. "Jadi ini adalah pembangunan infrastruktur jalan untuk penunjang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Pulisan. Dan saat ini kita terus memacunya. Bahkan hampir tuntas. Perkimtan melaksanakan pengadaan tanah untuk pembangunan infrastruktur umum yang akan digunakan oleh masyarakat luas. Dan saat ini, sementara proses pembayaran. Mekanisme pembayaran tanah mulai dari persiapan, konsultasi publik dan persetujuan warga. Setelah itu penetapan lokasi untuk pembangunan," tuturnya. Pelaksanaan pengadaan tanah, menurut Kepel, terdiri atas pengukuran bidang yang diperlukan untuk infrastruktur. "Kemudian, identifikasi bidang-bidang tanah sesuai kepemilikan. Setelah itu terbit nominatif bidang tanah oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN), baru perhitungan oleh appraisal lalu dilaksanakan musyarawarah untuk penentuan bentuk ganti rugi lahan. Kita sudah masuk proses-proses ini. Kita terus kerja cepat dan tepat agar proses pembangunan bisa running," ujarnya. Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Daerah Sulut tersebut juga mengatakan bahwa, setelah perhitungan selesai dilakukan, maka masuk tahapan musyawarahkan bentuk ganti rugi seperti apa. "Bisa ganti tanah atau pembayaran dalam bentuk uang. Kita tidak lagi melakukan musyawarah nominal harga tanah. Karena bukan kewenangan kita. Itu sudah ditentukan appraisal. Jika masyarakat atau pemilik tanah tidak setuju dengan harga tersebut, langsung melakukan gugatan ke pengadilan. Kita hanya bertugas untuk musyawarah bentuk ganti rugi," kuncinya. (Balladewa Setlight)