MANADOPOST.ID - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kepulauan Sangihe mencatat, sekolah penggerak di Kabupaten Sangihe bertambah delapan sehingga menjadi 25 sekolah. Sekretaris Dinas Pendidikan Sangihe Abednejo Hapendatu menjelaskan, delapan sekolah yang menjadi sekolah penggerak akan diberlakukan tahun 2023 sebab baru dinyatakan lulus tahun 2022. “Penetapan sekolah penggerak telah melalui berbagai seleksi terhadap kepala sekolah yang syarat-syaratnya sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat,” ujar Hapendatu. Lanjut Mantan Kabid Anggaran Badan Keuangan Sangihe ini, Program Sekolah Penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan. “Lima intervensi ini diantaranya, Pendampingan konsultatif dan asimetris, Penguatan SDM sekolah, Pembelajaran dengan paradigma baru, Perencanaan berbasis data serta Digitalisasi sekolah,” tuturnya. Sekolah penggerak ini lanjut dia, memperoleh dana tambahan selain dana BOS yang diterima setiap tahun. Dana tambahan ini disebut, dana BOS Kinerja yang akan ada selama empat tahun selain BOS reguler. “Dana BOS Kinerja tersebut untuk Taman Kanak-kanak sejumlah Rp 60 juta, Sekolah Dasar Rp 80 juta dan SMP Rp100 juta,” beber Sekretaris Dikbud ini. Dia juga menambahkan, delapan sekolah penggerak yang bertambah tersebut terdiri dari TK 1, SD 3 dan SMP 4. Dengan bertambahnya delapan sekolah tersebut maka di Sangihe terdapat 25 sekolah penggerak. “Dengan rincian, TK menjadi empat sekolah, SD (13) dan SMP (8) sekolah,”bebernya. (sriwani adolong)