MANADOPOST.ID—Memasuki masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat dihimbau dapat lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem. Hal ini diungkapkan Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kepulauan Sitaro Jhon Heit Palandung. Sebab Wabup menilai, akhir-akhir ini di daerah sering terjadi curah hujan disertai angin baik dimalam hari maupun siang. Dan hal ini pun dapat memicu terjadinya bencana, baik itu bencana banjir maupun longsor. “Untuk itu dihimbau kepada seluruh warga masyarakat di Kabupaten Kepulauan Sitaro agar mewaspadai cuaca ekstrem dan bencana. Juga akhir-akhir ini karena cuaca yang tidak menentu, disarankan juga kepada para nelayan yang akan melaut dan masyarakat yang tinggal dibantaran sungai untuk tetap berhati-hati," imbau suami Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Kepulauan Sitaro Diane Palandung Kamu. Lebih lanjut ia mengatakan, ditambah lagi dengan tekstur daerah yang berbukit, lereng dan banyak tebing, sehingga berpotensi bencana longsor. Untuk itu bagi seluruh masyarakat di Bumi Karamando agar tetap waspada dengan menghindari aktivitas di lereng yang curam, bahkan juga untuk tidak membuang sampah di sungai. “Dari sekarang kita budayakan hidup bersih dengan membuang sampah ditempat yang disediakan bukan di sungai, laut, selokan (drainase, red) atau di jalan. Karena ketika kita akan mendisiplinkan diri seperti ini, maka ketika hujan turun tidak akan ada drainase yang akan tersumbat,” kata Palandung. “Bahkan kalau bisa di setiap lingkungan masing-masing untuk membersihkan drainase. Tentu hal ini pun harus dilakukan juga oleh para aparat kampung dan kapitalau serta lurah dengan mengimbau kepada masyarakat di wilayahnya untuk melaksanakan bersih-bersih,” timpal Wabup. Bahkan ia pun mengingatkan, agar pengguna jalan tetap waspada karena beberapa bulan lalu ada beberapa titik akses jalan tertutup akibat pohon tumbang dan longsor. Untuk itu ia mengajajak kepada seluruh masyarakat agar ketika melaksanakan segala sesuatu tetap berdoa. “Sehingga kita dilindungi oleh Tuhan dan dijauhkan dari segala bahaya,” ucap mantan Asisten I Provinsi Sulawesi Utara ini. Bahkan dalam kesempatan tersebut dirinya memberikan apresiasi kepada pemerintah kampung, kecamatan, dan dinas terkait yang dengan sigap melakukan penebangan pohon diruas jalan yang berpotensi membahayakan pengguna jalan. “Hal ini dilakukan untuk menghindari warga masyarakat Sitaro dari peristiwa pohon tumbang. Dan tentu memberikan rasa aman dan nyaman kepada mereka dan termasuk kita semua,” pungkasnya sembari menambahkan, masyarakat yang berada di bantaran sungai dari Gunung Karangetang yang sering terjadi guguran material untuk tetap waspada. (dew/ewa)