MANADOPOST.ID – Dugaan pencurian HP, di salah satu pusat makanan siap saji di wilayah Bahu, Kecamatan Malalayang, Provinsi Sulawesi Utara, yang terjadi beberapa waktu lalu, kini memasuki babak baru. Menariknya, oknum terduga pelaku pencurian diketahui sebagai salah satu sekretaris kecamatan (Sekcam). Namun dengan keras lelaki inisial ST membantah perbuatannya.
Oknum terduga melalui istrinya yang juga sebagai salah satu kepala sekolah, mengungkapkan perbuatan yang terekam melalui CCTV itu bukanlah sengaja perbuatan pencurian yang dilakukan oknum sekretaris kecamatan inisial ST. Sebagaimana pengakuan kepada Manado Post, Jumat (14/5/2021).
1491945 Adx_ManadoPost_InPage_Mobile
“Suami saya justru mau mengamankan ponsel tersebut. Karena pemiliknya mungkin lupa dan ketinggalan di meja makan. Sayangnya, belum sempat suami saya memulangkan ponsel tersebut, perbuatannya sudah viral di grup sosial media dan dianggap sebagai pencurian,” ungkap IL, istri terduga pencurian, yang juga merupakan salah satu kepala sekolah di salah satu SMA swasta di Manado.
IL mengaku, lantaran niat baik suaminya yang mau memulangkan ponsel yang tertinggal, dianggap aksi pencurian dan viral di sosial media, suaminya mengalami depresi. “Suami saya depresi. Nama baiknya rusak seketika,” tutur IL kepada Manado Post. (gregorius/vip)
MANADOPOST.ID – Dugaan pencurian HP, di salah satu pusat makanan siap saji di wilayah Bahu, Kecamatan Malalayang, Provinsi Sulawesi Utara, yang terjadi beberapa waktu lalu, kini memasuki babak baru. Menariknya, oknum terduga pelaku pencurian diketahui sebagai salah satu sekretaris kecamatan (Sekcam). Namun dengan keras lelaki inisial ST membantah perbuatannya.
Oknum terduga melalui istrinya yang juga sebagai salah satu kepala sekolah, mengungkapkan perbuatan yang terekam melalui CCTV itu bukanlah sengaja perbuatan pencurian yang dilakukan oknum sekretaris kecamatan inisial ST. Sebagaimana pengakuan kepada Manado Post, Jumat (14/5/2021).
“Suami saya justru mau mengamankan ponsel tersebut. Karena pemiliknya mungkin lupa dan ketinggalan di meja makan. Sayangnya, belum sempat suami saya memulangkan ponsel tersebut, perbuatannya sudah viral di grup sosial media dan dianggap sebagai pencurian,” ungkap IL, istri terduga pencurian, yang juga merupakan salah satu kepala sekolah di salah satu SMA swasta di Manado.
IL mengaku, lantaran niat baik suaminya yang mau memulangkan ponsel yang tertinggal, dianggap aksi pencurian dan viral di sosial media, suaminya mengalami depresi. “Suami saya depresi. Nama baiknya rusak seketika,” tutur IL kepada Manado Post. (gregorius/vip)