Saat ini status bencana Covid-19 masih diberlakukan di 50 negara bagian, lima wilayah dan tiga kawasan suku Indian, kata kepala urusan respons dan pemulihan FEMA Anne Bink seperti dilansir dari Antara.
Anutin kemarin juga mengumumkan perubahan aturan baru. Yakni, pengunjung dari luar negeri tidak perlu menunjukkan sertifikat vaksin. Padahal, dua hari lalu Kementerian Transportasi merilis kewajiban itu terkait banyaknya kasus Covid-19 di Tiongkok.
Jadwal penerbangan yang dibatalkan oleh pihak Bandara Baiyun itu terjadi hingga Senin (31/10) pukul 12.00 waktu setempat (11.00 WIB) sebagaimana data Flight Master, penyedia jasa informasi penerbangan, dikutip media Tiongkok, Selasa (1/11).
Amerika Serikat juga merupakan donor terbesar untuk COVAX, dengan
komitmen 4 miliar dolar AS. Bekerja sama dengan UNICEF, COVAX telah
mengirimkan lebih dari 1,4 miliar dosis vaksin ke negara-negara di dunia,
termasuk lebih dari 106 juta dosis ke Indonesia.
Selama 2,5 tahun terakhir, Tokyo menerapkan kebijakan yang sangat ketat untuk kedatangan dari luar negeri. Mereka bahkan sempat melarang penduduknya sendiri yang berada di luar negeri untuk pulang.
Indonesia adalah negara pertama yang menyetujui suntikan Covid-19 yang dikembangkan Tiongkok berdasarkan teknologi mRNA baru. Tiongkok akhirnya mengikuti jejak vaksin Barat dengan jenis mRNA seperti Pfizer-BioNTech dan Moderna.
Telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pasien dengan diabetes, memiliki risiko kematian akibat covid yang lebih tinggi, serta risiko yang lebih besar untuk menjadi lebih parah.
“Varian ini menyebabkan beberapa kekhawatiran di luar negeri bersama dengan beberapa varian lainnya,” kata Profesor Michael Baker seperti dilansir dari NewsHub