Sebagaimana diketahui, banyak perusahaan Barat saat ini memang menarik diri dari Rusia. Hal ini dikarenakan konflik Rusia-Ukraina yang belum juga mereda dan menemukan kata damai. Konflik tersebut terjadi pada akhir Februari lalu.
Dalam perilisan perdananya, OS Android 13 Beta 1 baru digulirkan secara terbatas untuk ponsel bikinan Google sendiri yakni Pixel. Karena belum dirilis secara luas kepada publik di banyak perangkat smartphone, tentunya OS ini masih belum sempurna.
Sebuah kelompok peretas yang berbasis di Rusia yang dikenal sebagai Coldriver atau Callisto telah menargetkan salah satu organisasi pelatihan militer Centers of Excellence NATO, serta beberapa negara Eropa Timur yang tidak disebutkan namanya.
Tanpa sadar, ternyata pengguna smartphone atau laptop ‘dimata-matai’ Google selama 24 jam sehari. Dilansir dari CNBC Indonesia karena teknologi pencarian Google rupanya memiliki kemungkinan 'menguping' aktivitas keseharian manusia. Bahkan, pelacakan dapat terjadi saat riwayat lokasi dimatikan di dalam akun Google itu sendiri.