Kegiatan ini dapat menjalin kebersamaan antar pegawai di lingkup PUPR dalam mengoptimalkan kinerja di bidang infrastruktur dan pembangunan di Sulawesi Utara. Selain kita juga turut mengenang jasa para pemuda yang gugur dalam upaya mempertahankan Gedung Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum yang sekarang sering disebut Gedung Sate.
Solusinya kita akan melakukan pengerukan di Sungai Malendeng-Perkamil yang merupakan anak sungai Sawangan. Sebelumnya ada petunjuk Pak Walikota bahwa akan dibongkar bangunan bangunan yang dibangun di atas anak sungai Sawangan. Sedangkan untuk sedimen yang terus hanyut dari areal sungai tersebut nanti kita akan cari solusi. Itu tepatnya di Welong terkait sedimen yang ada disana.
Baiknya perlu juga dilakukan kajian terhadap bantaran Sungai Ranowangko. Sehingga dapat dilakukan penataan bersamaan dengan zona bahaya pada titik bencana Amurang. Karena tanah di bantaran Sungai Ranowangko bisa jadi merupakan tanah sedimen.
Pengembangan Kota Amurang Atas seperti Kota Balikpapan Baru. Banyak multiflayer efek dan berdampak positif serta menghindari kemacetan Amurang sebagai jalur trans Manado, Bolaang Mongondow, Gorontalo, Palu dan Makasar. “Selain pelabuhan Ferry Amurang-Balikpapan untuk kelancaran komiditas dan ekonomi Minsel, Motoling dan Modoinding bahkan di Bolaang Mongondow.
Sekarang hujan keras sedikit saja, pasti banjir pa torang. Pak Walikota semoga cepat wujudkan daerah bebas banjir di kompleks kami. Karena itu janji kampanye dan semoga ini kolam pencegah banjir segera direalisasikan oleh Kementerian PUPR.
Hasil dari proses konsultasi publik adalah apakah masyarakat yang terkena dampak setuju atau tidak, dan ternyata sebagian besar sudah setuju. Sehingga saat ini akan berlanjut pada tahapan Penetapan Lokasi. Detail prosesnya dari PPK Pengadaan Tanah.