Sebanyak 80 pejuang Hamas tewas dan dikuburkan di Terowongan Gaza. Hamas terkecoh dengan tipuan Israel, yang mengira tentara Israel akan melakukan invasi darat, minggu lalu.
Dilansir dari Mirror, Hamas sendiri kena 'prank", dengan mengirim pasukan tempur besar ke bawah tanah ketika pasukan pertahanan Israel men-tweet bahwa operasi udara dan darat sedang berlangsung.
Pertempuran 11 hari di Gaza yang disebut Israel Defence Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel sebagai Guardian of The Walls (Operasi Penjaga Tembok, red), merupakan konflik besar pertama yang diawasi Panglima Militer Aviv Kohavi.
Ketegangan Israel dan Hamas terus meningkat.
Hamas dan Palestine Islamic Jihad (PIJ), melakukan pembalasan secara acak alias dengan non guided misile. Menurut laporan Israel Defence Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel dan World Defense Institute, sampai pagi 17 Mei 2021, Hamas dan PIJ telah meluncurkan lebih kurang 2.900 misil ke beberapa kota di Israel, termasuk Tel Aviv. Sebagian besar mampu direspon oleh Iron Dome, sebagian lagi jatuh di lahan tak berpenghuni, dan sebagian kecil jatuh di pemukiman penduduk Israel yang menyebabkan beberapa korban.
Saya membayangkan bagaimana jika Israel tidak memiliki Iron Dome dan 2.900 misil itu mendarat dengan mulus di Tanah Israel? Maka dipastikan korban yang akan jauh lebih banyak dibanding misil Israel yang jatuh di Tanah Palestina