MANADOPOST.ID— Sinode GMIM, Yayasan Ds AZR Wenas, Dallas International University, dan Global Ethnodoxology Network, menggelar lokakarya Arts For A Better Future (ABF).
Berlangsung 27 Februari – 3 Maret di Gereja GMIM Sion Tomohon, kegiatan tersebut sudah dibuka dalam ibadah yang dipimpin Ketua Sinode GMIM Pdt Hein Arina.
Penerjemah sekaligus Ketua Program Kegiatan Lokakarya ABF Matt Menger menyampaikan, kegiatan tersebut bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang ethnoarts.
“Tujuan kegiatan ini agar supaya para peserta dapat memperdalam pemahaman tentang ethnoarts, sehingga gereja sebagai lembaga dapat membuat perencanaan yang lebih matang dan berdampak di lapangan,” tutur Menger, seperti dilansir DODOKU GMIM.
Lanjutnya, para peserta juga akan belajar metode baru. “Nanti peserta akan kita ajarkan cara menggunakan metode Menciptakan Kesenian Daerah Bersama-sama (MKDB) untuk membantu komunitas mereka dalam memanfaatkan sumber daya artistik untuk menjawab kebutuhan rohani, fisik, dan sebagainya,” ujarnya.
Diketahui, narasumber ialah mereka yang kompeten dan terampil dalam bidangnya.
Sedianya, kegiatan ini terbuka untuk umum, dan akan berlangsung selama lima hari dengan kuota peserta yang terbatas.
“kita telah membuka pendaftaran beberapa hari ini, sekarang kuota sudah terisi. Namun bagi yang ingin menyaksikan kegiatan ini bisa langsung datang, kita sudah siapkan tempat bagi pengunjung,” ucap Menger.(*)